Saturday, May 29, 2010

ketika kita merasa sepi dan sendiri, maka .......

ketika perjuangan kita tak membuahkan hasil
maka saat itu kita sedang belajar tentang ketulusan

ketika usaha kita dinilai tak penting
maka saat itu kita sedang belajar tentang keikhlasan

ketika hati kita terluka dalam
maka saat itu kita sedang belajar tentang memaafkan

ketika kita merasa lelah dan kecewa
maka saat itu kita sedang belajar tentang kesungguhan

ketika kita merasa sepi dan sendiri
maka saat itu kita sedang belajar ketangguhan

ketika kita merasa letih hingga ingin berhenti
maka saat itu kita sedang belajar tentang arti pengorbanan

ketika semua cobaan datang menyapa kita
maka saat itu kita sedang belajar untuk lebih bersyukur dan mendekat padaNya

sent by dewi.fk.
15-05-2010 23'02

Wednesday, May 26, 2010

Ketinggalan Sepur

Mari nglaporno margaret thatcher sutaji oleh tugas maneh seko kaji Imron.
Sutaji dikongkon ngeterno duwek rong juta gawe mbayar utange kaji Imron.
"Pak .....duwek rong juta iki dikekno sopo" ? Takok sutaji.
"nggone Pak Bunali ndek Semarang" jare Pak kaji.
"sopo sing ngeterno aku nang terminal sepur" jare sutaji maneh.
"Ojo kuatir ..... gempil karo sujak ngancani awakmu sampek stasion sepur" jare Pak Kaji.

Menene wong telu budal numpak sepur jurusan semarang.
"Sepure sek suwe rek .....ayok ngopi karo rokokan desek rek" jare sutaji
Akhire wong telu mau ngobrol karo guyon cekikikan ndek warung kopi.
Saking asyike guyon wong telu mau gak ngerti lek sepure kate budal.

Pas suorone sepur muni banter teett...tetttt ... arek telu mau kuaget.
Mari mbayar kopi arek telu terus mblayu nututi sepur.
Gempil karo sujak mblayune luwih cepet dadi sik isok mencolot mlebu nang sepur.
Sutaji ketinggalan ndek mburi ... akhire gak nutut .. wis .. ketinggalan.

Gak suwe sutaji terus ngguyu kuekel ..... ha ..ha ..ha ...
Wong sing ndelok ..sutaji ... ono sing sakno .. ono sing bingung ... ono. ing ngiro arek gendeng.
Satpame ndelok sutaji koyok ngono gak mentolo .. dipikir saking sedihe terus dilampiasno ngguyu.
"hei .. kon iku ketinggalan sepur kok malah ngguyu kekel opo' o? jare satpame.

Sing kate lungo iku sakjane aku .... Sing numpak sepur kok malah sing ngeterno aku ...


*humor suroboyoan, ketawa.com*

Diam Mawar

dan siang berdentang dan pergi
dan malam meredam dan pergi dan jam-jam tak kembali
dan ruang-ruang dikosongkan
di kening dan dadaku
mawar bersujud
"biarlah aku tinggal diam
diutuhkan cinta-Mu"


*Achid BS, Rumah Cahaya 1990*

Sunday, May 23, 2010

~ apakah ketika kubuka kunci itu, kau masih bisa mendengarnya? ~

belajar memahami
ketika dalam suatu titik
kau mengkilatkan sebuah cahaya merah

belajar memahami
ketika pada suatu koma
kau terpaku dan tak melanjut

belajar memahami
ketika akhirnya titik koma ini
tak lagi berekspektasi

belajar memahami
ketika semua perlahan meredup
dalam sebaris tatap yang menyiksa

dan akhirnya kupahami
semua telah terkunci

...

entah, apakah ketika kubuka kunci itu
apa kau masih bisa mendengarnya?


*kalengkuning 24052010*

pintu

pagi dikaruniai begitu banyak pintu dan kita disilakan masuk melewatinya kapan saja.
malam diberkahi begitu banyak gerbang dan kita digoda untuk membukanya dan keluar agar bisa ke Sana.
tidak diperlukan ketukan.
tidak diperlukan kunci.
:
sungguh, tidak diperlukan selamat datang atau selamat tinggal.


*Kolam, 2009 SDD*

Saturday, May 8, 2010

Doa untuk Putraku

Pada masa perang dunia kedua, tepatnya bulan Mei Tahun 1952, seorang jenderal kenamaan, Douglas Mac Arthur, menullis sebuah puisi untuk putra tercintanya yang saat itu baru berusia 14 tahun. Puisi tersebut mencerminkan harapan seorang ayah kepada anaknya. Ia memberi sang anak puisi indah yang berjudul "Doa untuk Putraku" Inilah isi puisi tersebut:

Doa untuk Putraku

Tuhanku...
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang cukup kuat untuk mengetahui kelemahannya. Dan, berani menghadapi dirinya sendiri saat dalam ketakutan.
Manusia yang bangga dan tabah dalam kekalahan.
Tetap Jujur dan rendah hati dalam kemenangan.
Bentuklah puteraku menjadi manusia yang berhasrat mewujudkan cita-citanya dan tidak hanya tenggelam dalam angan-angannya saja.
Seorang Putera yang sadar bahwa mengenal Engkau dan dirinya sendiri adalah landasan segala ilmu pengetahuan.

Tuhanku...
Aku mohon, janganlah pimpin puteraku di jalan yang mudah dan lunak.
Namun, tuntunlah dia di jalan yang penuh hambatan dan godaan, kesulitan dan tantangan.

Biarkan puteraku belajar untuktetap berdiri di tengah badai dan senantiasa belajar untuk mengasihi mereka yang tidak berdaya.
Ajarilah dia berhati tulus dan bercita-cita tinggi, sanggup memimpin dirinya sendiri, sebelum mempunyai kesempatan untuk memimpin orang lain.
Berikanlah hamba seorang putra yang mengerti makna tawa ceria tanpa melupakan makna tangis duka.
Putera yang berhasrat untuk menggapai masa depan yang cerah namun tak pernah melupakan masa lampau.

Dan, setelah semua menjadi miliknya...
Berikan dia cukup rasa humor sehingga ia dapat bersikap sungguh-sungguh namun tetap mampu menikmati hidupnya.

Tuhanku...
Berilah ia kerendahan hati...
Agar ia ingat akan kesederhanaan dan keagungan yang hakiki...
Pada sumber kearifan, kelemahlembutan, dan kekuatan yang sempurna...
Dan, pada akhirnya bila semua itu terwujud, hamba, ayahnya, dengan berani berkata "hidupku tidaklah sia-sia".


dapet dari : www.andriewongso.com

Wednesday, May 5, 2010

^jikalau saya menggendongnya terus, kapan ia dapat berjalan ?^

Lihatlah, ini anak saya.
Jikalau saya menggendongnya terus, kapan ia dapat berjalan?
Biarlah ia mencoba berjalan.
Terjatuhpun, ia akan beroleh pengalaman dari situ.

*H. Agus Salim: 1884-1954*