Thursday, September 30, 2010

Meski Hanya Sekantung Kacang Rebus

Saya memang tinggal di desa, kampung.
Apapun lah sebutannya.
Tempat yang sangat jauh dari hiruk pikuknya knalpot dan egoisme pribadi.
Pohon-pohon masih hijau, sawah, sungai, kerbau.
Surau dan suara anak-anak mengaji.
Gotong royong.
Dan semua yang identik dengan kampung.

Satu lagi yang tak bisa dilupakan adalah rasa berbagi.
Di kampung, yang namanya saling berbagi atau saling memberi adalah hal yang amat biasa.
Sesuatu yang tak akan kalian temui di kota-kota besar.

Sejak kecil, saya selalu diajarkan oleh Ibu saya untuk selalu berbagi.
Meski itu hanya sepiring pisang goreng, semangkuk sayur nangka atau seikat gendot segar (jenis sayuran yang tumbuh di sawah).
Yah, bukan hal asing untuk kehidupan di kampung.
Kami, orang-orang kampung yang menyadari bahwa kami tak hidup sendiri.
Ada tetangga di kanan kiri kami.
Bertegur sapa dan mengikat hati dengan sekantung kacang rebus.
Seperti yang diajarkan Rasululloh, agar kita tak sekedar menebar bau masakan untuk tetangga kita tetapi juga mempersilahkan mereka menikmati sedikit saja masakan kita.
Subhanalloh, hal-hal kecil yang membuat kami belajar bahwa kami semua adalah bertetangga, bersaudara.
Semoga, bertetangga di akhirat juga.
Amin ya Rabbal'alamin.


Solo, 01-10-2010 10:27 AM #saat aku rindu dengan kampungku#

Puisi Cinta Anak Kedokteran



Maaf jika vulnus ictum et causa keraguanku
Menembus cavum thorax dan bersarang tepat di cardiamu
Menciptakan internal bleeding profuse yang mungkin membunuhmu
Menjadikan kolaps semua asa yang pernah kau semaikan
Tapi jika tanda-tanda vital cinta itu masih positif
Selamatkan ia dengan oksigenasi 2 liter/menit
Basahi cinta yang tersisa dengan cairan infuse ringer laktat
Teteskan antikoagulan agar tak terjadi proses pembekuan

#puisi cinta anak kedokteran, nggak sengaja nemu di Secret Admirer-nya Kang O. Solihin#

Puisi Cinta Anak Fisika



Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku
Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum
Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa
Cintaku lebih besar dari bilangan Avogadro
Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium
Amplitude gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku
Seindah jarak harmoni sempurna tanpa gaya pemulih
Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas

*puisi cinta anak fisika, nggak sengaja nemu di Secret Admirer-nya Kang O. Solihin
*gambar hasil gugling

Monday, September 27, 2010

secangkir kopi

Secangkir kopi yang dengan tenang menunggu kau minum itu tidak pernah mengusut kenapa kau bisa membedakan aromanya dari asap yang setiap hari kau hirup ketika berangkat dan pulang kerja di kota yang semakin tidak bisa mengerti kenapa mesti ada secangkir kopi yang tersedia di atas meja setiap pagi.

*kolam, 2009, SDD




:aroma kopi ini, pilihanku menghibur diri:

semua, selesai dalam satu kedipan.

-satu, dua. jangan sampai aku bilang tiga.

-kau menggertakku?

-sudah kubilang khan, lihat akibatnya!

-benar, siapa yang bisa menebak masa depan? lalu, apa masalahmu?

-kau!

-aku?

-ya!

-sudah kubilang, jangan menganggapku orang baik.

-terserah.

-baiklah, selamat berusaha! akan kulihat, setulus apa dirimu.




semua, selesai dalam satu kedipan.

yeaaahh!




27-09-2010 09:45 PM
*sambil ndengerin when you say it nothing at all :D*

Sunday, September 26, 2010

saat jari berbicara

dingin bayu tak menjadikanku ragu
kedamaian t'lah lama ada di kalbu
walau ku melangkah sendiri
jiwaku tak sepi
ku dapat apa yang kucari dan tak harus kumiliki*


if tomorrow never comes.
i am scared, God.
give me a power.

Tuhan kutitipkan jiwaku.
dalam genggaman-Mu.


27-09-2010 10:24am
#saat jari berbicara, karena bibir terkatup dan hati berkata malu... sumpah, ra jelas!#




*tak perlu memiliki-RSD

aku, mulai tersihir hujan



mendung tak berarti hujan
hujan pun tak selalu bercerita tentang kesedihan
tak selalu.

saat bumiku diguyur hujan,
saat itu aku tahu
bahwa akan ada banyak pohon yang menggigil
akan ada banyak ranting berjatuhan
akan ada banyak daun menunduk basah
akan ada jejak yang tertinggal
di tanah yang merah

sudahlah
jangan kau terlalu banyak menafsirkan
tiap rintiknya
karena ia turun, pun atas perintah Tuhan.


26-09-2010 22;25
*aku, mulai tersihir hujan*

biarlah, aku yang pungut

sulur itu terus merambat
memenuhi dinding kaca
mengikat kuat pohon di sampingnya
menumbuhkan lebih banyak daun kering
yang (terpaksa) harus kusapu di tiap pagi
agar nampak indah
di matamu

tapi daun tetaplah daun
ia hanya mampu mengering dan jatuh
jangan kau umpat ia
biarlah ku pungut pelan
satu demi satu

dan kau, diamlah di situ.


purworejo,26-10-2010 08:57pm
*mulai jatuh lagi dalam puisi*

-saat daun berguguran, biarlah aku yang memungutinya-

Saturday, September 25, 2010

Pertapa

Jangan mengganggu:
aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua, atau sebutir telur, atau.
sepatah kata -- ah, apa bedanya. Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar, sudah merupakan benih, sudah mencapai makna -- masih beranikah kau menyapaku, Saudara?


*perahu kertas, 1982, SDD*

reason

kenapa orang yang udah gedhe bisa patah hati?
karena CINTAnya udah dirasuki nafsu,
nafsu untuk memiliki.

karena itu, ketika apa yang HARUSNYA ia miliki lepas dari genggaman.
nafsu yang udah biasa mengendalikan jiwanya gak kesampaian.
saat itulah, jiwanya gak seimbang.
SAKIT.

apalah cinta manusia itu?
bertebaran di lagu dangdut, pop, film, novel.
dijual, diobral.

maka, atas nama cinta.
sudahlah..
I.N.S.0.M.N.I.A

*komentemendinoteskujamanFB*

Wednesday, September 22, 2010

kontemplasi

Seringkali kita sibuk mempersiapkan urusan untuk esok hari.
Dan lupa untuk mengevaluasi kesalahan yang kita lakukan.
Lupa meminta ampun padaNya, padahal bisa saja kita tidak dibangunkan oleh Alloh keesokan harinya.
Karena batas antara tidur dan kematian itu ternyata amat tipis.*


astaghfirullah... hari ini diingatkan dengan banyak hal.
setumpuk buku, untuk membersihkan hati.

*dari Look I'm Very Beauty-nya mbak Afra

Monday, September 20, 2010

-hanya ingin menghibur hatimu-

Hidup memang tak mudah.
Sebentar tersenyum, sebentar tersedu.
Sebentar ada yang datang, sebentar dia pergi.
Seringkali penuh ketidakpastian.

Untuk teman-temanku yang sedang menghadapi masalah (apapun), semoga dimudahkan dan diberikan jalan keluar terbaik.

Semoga sekeras dan sepahit apapun pengalaman yang Alloh berikan pada kita, menjadikan kita lebih mendekatkan diri kita padaNya.

*teriring doa, untuk kalian... maaf tidak banyak membantu*

Saturday, September 18, 2010

-orang yang berpengharapan besar adalah orang yang mengenal Alloh dan agamanya dengan benar-

Salah satu prinsip utama agar seseorang memiliki semangat yang menggebu, agar ia mampu berbuat sesuatu adalah "KEMAMPUAN MEMUNCULKAN HARAPAN".

Semakin pandai kita membuat harapan-harapan dalam hidup, semakin kita akan tergerak untuk berbuat sesuatu.

Siapapun yang berani jujur dalam hidup dan merasakan hidup ini belum begitu memuaskan, maka hendaklah ia merenungkan mengapa ia tidak bersungguh-sungguh kembali kepada Alloh.

-aa gym-

Thursday, September 16, 2010

Aibku, Aibmu, dan Aib Kita

Alloh sudah terlalu banyak menutupi aib-aib kita. Sehingga yang nampak memang hanyalah sesuatu yang tampak baik di mata orang lain. Sesuatu yang kemudian dipuja-puja dan membuat kita semakin menyombongkan diri.

Seolah-olah kitalah yang paling baik akhlaknya, paling benar pendapatnya, paling tangguh menghadapi segala persoalan , paling pintar karena ilmu yang banyak, paling (merasa) ikhlas, paling sempurna diantara makhluk Alloh yang lain.

Paling merasa lebih akhwat daripada akhwat lain, paling merasa lebih ikhwan dari ikhwan lain. Padahal semua itu hanya sebuah label, yang bahkan kadang hanyalah sebuah kesemuan semata. Ah seperti inilah manusia, tak akan ada habisnya dengan banyak keinginan dan nafsu.

Semua yang tampak baik telah menutupi keburukan dan kebusukan kita. Kita sadar, tapi tak mau mengakuinya. Tak mau rela menanggalkan kesombongan, padahal hanya Alloh lah yang berhak sombong.

Ingat dengan lirik lagu ini, Cermin Tak Pernah Berdusta-nya Star5:

Cermin yang biasa kupandangi di setiap hari
Sekali lagi membiaskan bayangan diri
Wajah ini, mata ini
Tempat segala dosa bermula
Kan indahkan akhir segala cipta

Apakah diriku ini kan bercahaya
Bersinar di syurgaMu
Menatap penuh rindu
Ataukah diriku ini kan hangus legam
Terbakar dalam nyala
Di neraka membara

Sungguh berbeda yang nampak
Dan yang tersembunyi
Hanya kepalsuan menipu topeng belaka
Mulut ini, tubuh ibi, hati yang merajai diri
T'lah bersalah hambaMu melangkah

Cermin yang tak pernah berdusta
Yang indah topeng semata
Ya Alloh aku malu telah tertipu
Ampuni hamba sebelum akhir waktu

Kemanakah diriku ini
Berakhir di syurga atau nerakaMu
Aku takkan mampu

Ooo ...ooo selamatkan aku
Kemanakah diriku, diriku ini berakhir?
Amin ya robbal'alamiin

Saya tidak merasa lebih pandai atau lebih takwa dari anda semua dengan tulisan ini.
Saya hanya sedang menasehati dan mengingatkan diri saya sendiri.
Saya hanya sekedar berekspresi sekaligus memuhasabahi diri.
Semoga bermanfaat.

Wawallohua'lam bishowab.

Aku adalah setitik buih ombak di lautan dunia
Tuntun aku ya Rabb
Agar sampai ke pantaiMu
Untuk menghaturkan sedaya penghambaanku
Yang kupersembahkan hanya padaMu
Kembali aku*


Purworejo, 16-09-2010 16:06
#ketika kurasakan imanku masih sangatlah tipis, astaghfirullah ...#


*Penghambaanku, dipopulerkan oleh Star5

Tuesday, September 14, 2010

episode kucing-kucing di dinding

kucing-kucing di dinding
diam-diam merayap
datang seekor anjing
plakkk!
lalu dikeplak
*pernah diajarin lagu ini waktu jaman TK dulu dan digubah seenak udelnya sendiri :p


aku suka kucing, sebenarnya.
tapi yang nggak bulukan, yang rapi.
yang suka dibawa ke salon, pedicure+menicure gitu.
jadi kalau dipegang enak dan lembut, gak kayak megang sapi yang always kucel.

Rasulullah juga suka kucing =).

Tapi aq gak boleh miara kucing di rumah.

tada!

-pelan, tapi tak menyakitkan-

Seorang adik tingkat (yang katanya ikhwit) berkata pada kakak tingkatnya (yang katanya akhwat).
"Mbak, aq ngefans sama mas ikhwan itu. Beliau keren ya... hihihi"

Dan langsung ditanggapi sang kakak tingkat, "Dek, ingat. Nggak ada yang namanya Virus Merah Jambu, yang ada itu VIRUS API NERAKA!"

Gubrakkk!
Krompyaaang..

Kalau gini caranya, gimana obyek (dakwah)mu nggak KABUR???

Rangkul dengan hati, meski berkali-kali. Pelan, tapi tak menyakitkan.