senam jantung di pagi hari (╥﹏╥)

Kemarin pagi, (bahkan sampai saya nulis ini) jantung masih agak berdebar-debar. Lebam dan lecet, masih berasa pegelnya. Kayak diinjek jerapah (˘̩̩̩_˘̩ƪ).

Untuk kesekian kalinya, insiden di jalan raya terjadi lagi (dan berharap ini adalah yang terakhir kalinya) .

Kemarin Senin pagi, saya rencana mau ke Solo, naik kalengkuning a.k.a prameks yang paling pagi. Jadi saya berangkat dari rumah sekitar jam 5 pagi, gerimis dikit dengan dianter adik. Jalanan agak licin, basah mungkin habis hujan semalam.

Di tengah jalan kendaraan di depan saya berhenti mendadak, sementara dari arah depan ada truk/ bis gedhe … waaah, saya membathin dalam hati “jatuh nih”. Beneran, saya rem tangan (kebetulan pake motor matic) dan gubrakkkkk … motor langsung kebanting di tengah jalan pas. Posisi saya tertelungkup, dengan helm terlempar sekitar 3-5 meter dan pecah. Adik saya jatuh, dan posisinya ketika saya lihat sudah terduduk. Posisi kami berdua benar-benar di tengah jalan, lumayan rame bis gedhe, mobil dan motor.

Begitu melihat adik saya, langsung saya rangkul dia. Dia memanggil nama saya, kakaknya. Saya tanya (posisi masih di tengah jalanan, motor pun masih tertelungkup entah kondisinya) “adek, kamu nggak apa-apa? Apa yang sakit?” Rasanya saya pengen nangis, ada perasaan “itu adek saya, saya yang harus ngelindungi dia”. Alhamdulillah ada dua orang Mas-Mas yang berbaik hati menolong kami. Saya pinggirkan motor dan masih dengan pertanyaan “yang sakit apa, Dek?” pada adek saya. Adek saya masih agak bingung sepertinya dengan insiden kilat tadi.

Akhirnya, saya putuskan pulang ke rumah lagi. Lecet dan berdarah sedikit sih, pusing juga (semoga nggak kebentur apa). Bahkan sampai sore kemarin, kepala saya rasanya pusing sampai pengen muntah. Pun adik saya yang setelah insiden itu, langsung berangkat ke Semarang (kuliah).

Setelah insiden itu, meski kaki masih memar dan lecet, saya usahakan membawa motor ke bengkel untuk diperbaiki. Kaca spion sama tebeng depan agak kebuka, sekalian servis deh. Alhamdulillah tanpa menunggu lama, selesai juga .

Malamnya, masya Alloh badan rasanya remuk semua. Lutut njarem, buat sujud rasanya sakit banget. Leher juga, kayak habis digebukin jadi kayak tengeng -_-“.

Kalo inget itu, rasanya takut banget. Ternyata tipis banget batas mati-hidup. Rasanya, sekejap saya ingin segera bertaubat, masih banyak maksiat. Belum sanggup untuk mati, bekal masih tipis banget.

Ya Alloh, terima kasih untuk hikmah hari ini.

Buat adikku, semoga cepet sembuh ya .. maafin mba Uci kurang hati-hati

PR

Berasa lamaaaaaaaaaaaaaaaaaa (pake banget) nggak nulis. Sekalinya onlen, biasanya cuman liat-liat aja. Jadi mohon maaf kalo banyak komen-komen atau sapa di Cbox yang jarang (bangetttt) (˘̩̩̩_˘̩ƪ) saya balas atau telat balesnya. Bukan apa-apa, cuman kadang kalo udah masuk blog suka nge-blank jadi malah cuman dieeeeeeem aja di depan leptop ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ.

Beberapa waktu yang lalu ada alarm dari tetangga sebelah .... katanya, saya disuruh ngerjain pe-er .

Hmm ... okelah, sebagai latihan nulis lagi (dan ngeksis lagi hahahaha) akhirnya saya penuhi juga permintaan mbak-nya. Daripada saya dicakar-cakar kucing narsis -_____-“, jadi alangkah lebih baiknya saya mencoba ikut virus alay ”sebelas”nya mbak momon (weh, dipikir-pikir lamaaaaaa banget nggak menyebut nama ini :D, jadi kangen pengen nimpuk xoxoxoxoxo)



Okeh, saya jawab ya mbak .... (˘⌣˘)ε˘`)

1.Apa tujuanmu ngeblog?

Nulis – Narsis – Ngeksis

2.Apa kejadian paling memalukan yang kamu ingat maksimal 5 cukup satu aja yang berkesan?

Wah terlalu banyak mbak, ratusan (mungkin karena saya pemalu --> alasan nggak masuk akal)
Salah satunya, waktu saya masih semester awal kuliah, pernah ikut organisasi di kampus. Ceritanya waktu itu rihlah (vacation) ke Jombor (Klaten) sama temen-temen dan senior pake motor (banyak, + 10-15 orang), pulang-pergi (PP) saya di depan terus (nyetir maksudnya), ngeboncengin kakak senior. Mungkin karena lelah trus kebetulan udah malem dan saya kurang hafal posisi lampu bangjo dimana aja (maklum masih newbie di area Joglosemar), akhirnyaaa ... terjadilah tragedi itu. Lampu merah, saya kaget. Walhasil nge-rem mendadak pun nggak guna, yah takdir motor saya nyelonong PERSIS di tengah-tengah (antara) dua motor kakak senior (lelaki pula, 4 orang yang berboncengan). Gubrakk!!! Keempat kakak senior tadi langsung kaget, ada yang teriak ”Allohu Akbar” (atau istighfar ya (¬_¬) ) begitu lihat saya muncul di tengah mereka (jatuh lagi). Jaraknya deket banget, tapi untungnya masih ”pas” buat motor saya (lhoo??). Mereka nggak apa-apa sih, masih stabil nangkring di atas motor (malah bengong kayaknya), saya yang jatuh ... terkapar. Tiduran di jalan sampai ada yang nolongin, saking malunya. Lecet dan lebam sih nggak apa-apa, tapi MALUUUU!!!!
Keesokan harinya pas Syuro (rapat), jadi bahan obrolan deh -_____________-”
Sekian.

3.Kalau punya kucing kamu kasih nama apa?

Uchipil (keren kan?) (ˇεˇ)-c<´-`)

4.Tulisanmu yang menurutmu paling menarik? kasih link ya

Semuanya, tapi saya paling suka ini mbak ... ♥‿♥
ini sama
ini mbak :D

5.Obsesi yang belum kesampaian sampai sekarang?

Lulus kuliah (insya Alloh akhir tahun ini, amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin ya Alloh) & nerbitin buku (´ʃƪ`)

6.Makanan apa yang belum pernah di makan tapi paling pengen di coba?

Dorayaki (kayaknya kalo lihat Doraemon makan, kok lahap banget)

7.Bagian dari wajahmu yang paling kamu suka?

Mata (itulah kenapa saya suka pakai kacamata ............ )

8.Apa kekurangan dari blog saya ini? -mohon masukannya-

Kurang perhatian, mbak kabuuuuuuuuuuuuuuuuurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

9.Makanan yang paling ngga bisa kamu tolak, walaupun (misalnya) kamu lagi diet super ketat?

Salad buah, kebab atau ceker ayam kecap ٩(●̮̮̃•)۶

10.Pengalaman berkesan selama blogging?

Reuni sama trio C setelah perlahan mundur dari multiply hehehehe uCixholic – blogxuChi – kuCinx (maksa banget jawabannya) ... sama ketemu makhluk Tuhan yang ngaku-ngaku seksong (prettt dah) padahal alayers sejati that is Om Alaymux Sedunia :D. Dan saya banyak ”belajar” dari mereka. Beneran.

11.Tiga kata yang menggambarkan dirimu?

Keren, keren, dan keren

Alhamdulillah, udah selesai.

Okeh mbak uchipil , cukup sekian saya mengerjakan pe-ernya. Makasih ya mbak, sekalian latihan buat saya ngeksis kembali didunia blogging.
HOHOHOHOHO ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ

Mbak uchipil … apa ada pertanyaan yang lebih keren lagi …? *nantangin*




♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥ with love, ucixholic ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
gambar punya sendiri

fesbuk, twitter .... end!

Finally, saya hapus juga akun fesbuk ini. Twitter juga :D
Untuk kedua kalinya, malahan :D

Kayaknya, saya emang harus banyak belajar lagi.
So, saya putuskan untuk mendelete akun fesbuk dan twitter secara permanen.
Why?
Karena setan-setan sudah mulai agresif muncul di muka bumi dan mengibas-ngibaskan ekornya di fesbuk.
Jadi buat langkah preventif dan sebagai tanggung jawab saya pribadi, lebih baik saya mundur dari dunia fesbuk.

Well, saya memang harus safari kedunia yang lebih pantas buat saya untuk sementara ini. Yang lebih baik buat saya. Biar nggak main-main terus :D

Ok, terima kasih buat teman-teman di fesbuk dan twitter semuanya, saya banyak belajar dari kalian. Dan saya akan selalu belajar dari kalian. Selalu, meskipun kita sudah berbeda tempat berpijak tapi kita masih beratapkan langit yang sama (halah pretttt).

Maaf, untuk teman-teman yang belum sempat membaca status PAMITAN saya di fesbuk juga twitter sehingga mungkin mengira saya telah me-remove kalian. Maaf, justru saya yang telah me-remove diri saya dari FB (lagi). Semoga kita bisa bertemu di kesempatan yang lebih baik.

Semuanya, terimakasih telah mengijinkan saya untuk mengenal kalian.

Bye-bye, kapan-kapan kita ketemu lagi :D

love really hurts

Kalau saya pergi, apa dia akan baik-baik saja?

Tapi jika dia yang pergi, saya harus bagaimana? Pada siapa lagi, saya harus mencari ketenangan hati? Pada siapa lagi saya harus menyembuhkan luka?

Kalau dia yang pergi, saya tak lagi punya alasan untuk melangkah dan tersenyum lagi ....

Saya cuma takut ketika malam mulai menjelang, kemudian mulai terbuai oleh mimpi. Tapi keesokan harinya, saya nggak bisa membuka mata lagi. Nggak bisa lihat senyumnya lagi, nggak bisa memijit lembut pundaknya yang kadang seperti menyimpan beban berat, nggak bisa mendengar suaranya, nggak bisa lagi berdiri di sampingnya dan menggenggam tangannya. Dan nggak bisa mencium lembut punggung tangannya.

Dan jika saya pergi, apa mereka juga akan baik-baik saja?
Tapi saya belum sanggup untuk berpisah dengan mereka, malaikat-malaikat kecilku.

Saya takut kalau besok matahari nggak muncul lagi, hanya untuk saya. Karena saya juga takut nggak bisa lihat lagi wajah-wajah mungil mereka. Nggak bisa lagi melindungi mereka, nggak bisa lagi merengkuh mereka. Nggak bisa lagi menentramkan kegundahan hati mereka. Nggak bisa lagi bercanda dengan mereka. Saya takut sekali, takut nggak bisa bertemu mereka lagi.

Alloh, apa saya boleh meminta?
Beri saya waktu sedikit lebih lama bersama mereka. Hanya mereka, bukan yang lain.

*love really hurts .... even loving you.

gambar : album pribadi

(sedikit) sulit

Ini terasa sulit, sangat sulit.
Tapi aku hanya harus melewatinya saja.

Arrrggghh !#@$%^&*(*&^%$#@#$%^YTSQASFBVCXWERTYUKLD#@$%^&*()

Aku nggak boleh ngeluh kan?
Tapi aku lelah.
Bolehkah aku istirahat sebentar saja ya Alloh

Rasanya air mataku pun sudah kering.
Kepalaku pun terasa sangat berat jika hanya sedikit saja memikirkannya.
Tapi masih ”banyak” ....

Aku tahu, aku harus belajar lebih banyak lagi.

Alloh, ajari aku tentang ikhlas.
Sekali lagi, sekali saja.
Agar aku tahu, bahwa semua ini adalah kehendakMu.
Agar aku ikhlas untuk semua ketentuanMu itu.

Alloh, aku butuh beraudiensi denganMu ...



Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau jadikan mudah. Dan apabila Engkau berkehendak, Engkau akan menjadikan kesusahan menjadi kemudahan. Amin.

*kubikel menggenang, 18112011 01:48 PM

gambar: album pribadi

dua

Pagi menyapa, membawa sebuah bayangan

Hitam samar.




Bahkan dalam jarak yang semakin membentang

Jauh. Sangat jauh.

……………………………………………………………………………………………………………

Bohong kalau kubilang, aku sudah tak peduli.
Aku masih peduli.
Memang, pernah kucoba untuk tak peduli lagi
Tapi ternyata aku tak bisa
Hanya akan menertawai diriku sendiri

Kamu temanku.

Aku ingin menolongmu, tapi aku tak tahu bagaimana caranya.
Mungkin aku terlalu bodoh untuk memahami perasaanmu
Tapi, bukankah sudah kucoba?
Meski kau tak menyambutnya, meski aku hanya bisa memelukmu dalam do’a

Bahkan kau tahu, yang kuhadapi jauh lebih sulit darimu.
Jauh lebih berat.
Tapi kenapa kau tak bergeming?

Apa kau sedang mempertahankan harga dirimu?
Di depanku ...?
Ah, itu hanya akan melukaimu.
Melukaiku, juga.

Sekarang, apa yang harus kulakukan?

Katakan, aku harus apa?

Harus diamkah saja melihatmu membeku?
Haruskah aku menjadi makhluk egois (lagi)?
Haruskah kubiarkan kita semakin jauh?

Aku ingin menolongmu.
Bukan karena kamu harus ditolong, tapi .....
Kamu temanku.
Temanku.

Aku tak peduli, berapa banyak luka yang kuterima
Berapa banyak air mata yang harus kusembunyikan dalam hujan
Bahkan aku tak peduli tentang mulut-mulut tajam itu
Tapi aku akan peduli, jika kau hanya diam seperti ini
Jika kau menyimpan lukamu sendiri
Jika kau bahkan enggan untuk meminta padaku

Berapa lama lagi aku harus menahan rasa sesak melihatmu seperti ini?
Aku sedih melihatmu, seperti ini.
Sedih.

Rasanya ...
Aku ingin merangkul bahumu, aku ingin memelukmu
Akan kubiarkan kau bersandar padaku
Akan kudengarkan semua ceritamu
Apapun itu, jika membuatmu lebih tenang
Dan nyaman.

Kau tahu dengan pasti, dari dulu (bahkan hingga detik ini) kita hanya berdua.

Dua.

Lalu, haruskah kita berhenti sampai disini?



*hujan menyamarkan rintik kecil dalam sebuah wajah
Kubikel, 10-11-2011
gambar dari googling danbo