Ibu
dalam setiap jejak langkahku
terselip doa penuh pengharapan darimu
dalam setiap desah napasku
tersembunyi alunan kasih sayangmu
berjuta kata tak mampu ungkapkan
betapa bahagianya aku memilikimu
berbilang ungkapan tiada terkatakan
akan limpahan yang engkau berikan
Ibu
lelahnya raga tak engkau sesalkan
karena harapan telah kau tebarkan
sesaknya jiwa tiada kau keluhkan
demi lahirnya generasi dambaan
begitu banyak telah dilahirkan
entah berapa keringat dan tangisan
belum kuhitung uang dan kesempatan
yang kau berikan sebagai bekal kehidupan
Ah Ibu,
mungkinkah aku mampu mengembalikan?
Ibu
rangkaian awan mengingatkanku padamu
akan kelembutan kasih dan cintamu
indahnya pelangi di sore hari
seakan sampaikan salam dari dirimu
teduh tatapmu seakan tiada jemu*
*sebuah puisi, dari seorang sahabat "Lexpha"
terima kasih ya buat puisinya ... tiba-tiba aku menemukannya kembali, selang lima tahun berganti.
me story
a cup of heart
(11)
asem
(6)
bagiku ini lucu
(5)
black_white
(5)
bukan galau
(18)
bukuku
(3)
camp_Us
(3)
catatan dumay
(8)
catatan perjalanan
(5)
catatan pojok
(16)
cooking-cooking
(2)
death note
(4)
everlasting_LoV3
(2)
FIKSI_Holic
(24)
i_doL
(1)
just a femme_not feminist
(10)
just_PR
(1)
kabar
(1)
kataku
(8)
klonengan
(35)
kolong_langit
(5)
kR3aSi_uCiXHoLiC
(1)
krispi
(3)
kubikel
(23)
loveletter
(3)
my_poem
(5)
poli(c)ik
(4)
postingan kurang kerjaan
(8)
psikologi
(1)
putih abu-abu
(5)
rindu untuk ibuku
(4)
sastra
(11)
sebuah kisah
(3)
sketsa
(21)
tentang kita
(17)
tentang seseorang
(1)
tontonan
(4)
u_piL
(1)
untouchable
(13)
Saturday, April 10, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.