batas tipis antara tidur dan kematian :’(

Beberapa hari ini, insomnia kembali melanda.
Mata saya benar-benar betah melek hingga subuh.
Innalillah … feeling guilty sama diri sendiri.

Mungkin karena saya terlalu galau oleh sesuatu.
Mencoba menenangkan diri dengan ngaji.
Sujud.
Tapi belum cukup, ternyata.
Astaghfirullah … seperti mimpi buruk kala itu.

Satu hal yang sering membuat saya tersedu, kematian.
Saya sering nangis sendiri kalau dah insomnia gini.
Sering mikir, gimana nanti kalo saya memejamkan mata tapi nggak bangun lagi …?
Saya belum siap untuk itu.
Belum sanggup.
Dosa saya masih lebih banyak dari kebaikan yang pernah saya tanam.
Faghfirlii ya Rabbi …
Faghfirlii …

Iya …
Saya sering lupa meminta ampun padaNya.
Terlalu sibuk dengan urusan duniawi.
Masya Alloh, begitu yakinnya saya masih bisa hidup di beberapa tahun kemudian.
Padahal benar-benar sangat tipis, batas antara tidur dan kematian.

Alloh, jagalah hambaMu ini.
Ternyata … aku masih takut mati.
Masih.

---------perempuan, kabut, dan pesona---