Monday, December 8, 2008

Aku juga merasakan kerinduan yang sama denganmu, duhai cintaku ….!

sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini tlah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan
kuatkanlah ikatannya
tegakkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya

Subhanalloh … Izzis membuatku berkaca-kaca … teringat ketika membuat tulisan ini, beberapa pesan pendek mampir di hp-ku beberapa waktu terakhir ini. Yang membuatku sedih, miris, atau luka ….?

Saat sahabat terdekatku bertanya ;
Ucix … kenapa …?
Aku masih diam saja … sibuk dengan pekerjaanku …
Jangan membuatku khawatir …?
Masih diam lagi … tapi aku merasa ada sesuatu yang hilang …
Sesibuk itukah dirimu … sampai tak sempat membalas sms-ku …?
Aku menangis … perih … seperti diiris sembilu!
Di lain waktu, binaanku protes:
Mbak, sekarang kok jarang sms ? seperti menghilang ... sibuk ya mbak ?
Aku tersenyum … tapi rasa bersalah terlalu besar menderaku …
Dan puncaknya,
Ci, kamu sibuk banget ya sampai nggak sempet bales sms-ku?
Jaga kesehatan ya …
Luka ini semakin menganga … ya Alloh, betapa egoisnya diriku ini …

Seharusnya aku sadar, bahwa pesan-pesan pendek itu adalah tanda cinta untukku …
Alloh, sungguh egoisnya diri ini ...
Beberapa adik binaanku juga agak protes dengan vacuum-nya sms-sms yang biasa ku kirimkan kepada mereka. ”Mbak, kok sekarang jarang sms?”
-hiekkksss-

Aku tahu, mungkin memang salahku ... ku akui, begitu banyak perubahan di diriku setelah aku bergabung di sebuah instansi yang sudah sebulan lebih ini kutekuni. Kuakui, waktuku memang tersita begitu banyak sejak aku bekerja. Interaksiku dengan teman-temanku agak terbatas, gak ada lagi acara jalan-jalan santai seperti dulu. Pulang kerja udah banyak agenda kampus menunggu, mulai dari asistensi, ngajar SSC hingga agenda membina diri. Dihitung-hitung waktu tersisaku cuma Senin sama Sabtu sore, itu juga kalau nggak ada rapat yang lain.
Pufff ... dan memang luar biasa capeknya ... capeknya melebihi aktivitas kampus. Walaupun dulu di kampus, ritme aktivitasku juga sama bahkan kadang lebih banyak, karena kadang pergi pagi-pulang pagi juga (biasa mabit gitu) tapi masih bisa melek hingga tengah malam cuma buat nglembur tugas kuliah or tugas organisasi. Tapi sekarang? Subhanalloh, berangkat pagi-pulang kos magrib, jam 8-9 malam udah tewas! Emang beda ya, capeknya kerja dengan capeknya aktivitas di organisasi kampus.
Sampai-sampai untuk membalas sms kadang butuh waktu sendiri ... saat pekerjaan di kantor menumpuk, apalagi kemarin raker yang menguras energi dan waktu begitu banyak, untuk sekedar menengok yang lain, susahnya minta ampun. Tapi, sungguh ... nggak pernah aku ada maksud untuk mengabaikan kehidupan lain di sekitarku. Sebisa mungkin, kubalas pesan-pesan pendek itu, meski kadang terlambat. Karena aku tahu, justru aku yang sangat membutuhkan mereka, sahabat-sahabatku yang selalu memberiku perhatian yang kadang tak kusadari.
Aku tak hendak menuntut mereka untuk memahamiku. Apa hak-ku? Aku hanya berusaha untuk mengadaptasikan diriku dengan kehidupan disekitarku. Alhamdulillah Alloh masih memberiku kesempatan untuk bisa berjumpa dengan adik-adik binaan-ku. Aku masih bisa merasakan nikmatnya perjumpaan dalam lingkaran keimanan-ku. Disuguhi tawa adik-adik SSC, berjumpa dengan sahabat-sahabat dekatku meski dalam waktu yang terbatas. Mereka-mereka lah yang membuatku semangat menjalani kesibukan-kesibukan baru.
Ah ... ternyata Alloh masih menyayangiku, begitu banyak teguran yang datang, membuatku menjadi lebih kuat! Alhamdulillah ... aku memang harus kuat, harus tegar, apapun yang terjadi dalam hidupku. Inilah nikmatnya hidup, dengan segala warna perjuangan dan pengorbanan. Subhanalloh!

Teman-teman, maafkan aku.
Jika mungkin ada hak-hak kalian yang belum juga kutunaikan.
Maaf ...

Aku sungguh rindu ...
Rinduku padamu ...
Adalah rindu yang berbatas ruang dan waktu ...
Tapi ijinkanlah aku
Membiarkan rindu ini mengembang
Melebihi ruang dan waktu yang tersisa
Meski engkau tak pernah tahu
Bahwa aku juga merasakan kerinduan yang sama denganmu, duhai cintaku!*
Alloh, bantu aku membalut rindu ini untuk saudara-saudaraku ...
Kutitipkan rindu ini pada-Mu,ya Rabbi ...

*puisi ini untuk sahabatku tercinta, puteri ... aku kangen!

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.