Friday, May 20, 2011

Kenapa bukan aku satu-satunya …?

You're one in a million
You're once in a lifetime
You made me discover one of the stars above us *

Tembang lawas itu mengantarkanku pada sebuah kenangan indah, saat seorang lelaki yang begitu mempesona mengatakan sesuatu yang takkan pernah kulupa sepanjang hidupku. Lebih tepatnya, sebuah permintaan.

Maukah kau menjadi ibu dari anak-anakku kelak?

Kulihat bayanganku di depan cermin. Hanya ada wajah pucat dengan kedua mata sembab. Lalu kualihkan pandangan pada selembar kertas yang tergeletak tepat di hadapanku. Hatiku berdebar lebih kencang.

Kau cantik, tapi kau belum sempurna menjadi seorang perempuan jika …

Aku tersedu.

***

Aku hanya seorang perempuan biasa. Dengan hati yang siap menerima, meski itu adalah sebuah luka. Luka yang diciptakan oleh seorang lelaki. Karena aku selalu ingat pesan Ibuku.

Nduk… apapun yang terjadi pada suamimu, ia tetap suamimu.

Lelaki itu, hampir 10 tahun kuabdikan diriku padanya. Lelaki yang selalu bisa membuatku tenang ketika kubersandar di bahunya, ketika tanganku digenggamnya dengan erat. Dan aku telah memutuskan untuk mencintainya, bahkan dengan segala kekurangannya. Aku tak pernah peduli siapa dan darimana asalnya. Karena yang kutahu, dia adalah lelaki terbaik yang dikirimkan Tuhan padaku.

Apapun yang terjadi di kehidupanku yang lalu, saat ini dan yang akan datang, aku telah memilih untuk bersamanya. Bahkan ketika ternyata aku sadar bahwa banyak yang jauh lebih menarik, lebih setia, lebih dari segala-galanya daripada lelaki itu, aku tetap pada pilihanku untuk mencintainya. Tak perlu alasan apapun untuk memilihnya, hatiku hanya perlu berkata “ya” saat dia meminangku. Ya, semua ini tentang sebuah pilihan. Cinta.

Dan pilihan itu, kini ada dihadapanku.

Suamiku terdiam di tempat duduknya. Tatapan kosongnya seakan membunuhku. Berganti kutatap wajah perempuan di sampingnya. Perempuan yang tiba-tiba datang dan menghancurkan semua yang telah kubangun dengan hati. Perempuan yang tiba-tiba meminta izin untuk menerima pinangan suamiku. Perempuan yang tak ingin kutahu namanya.

Kanker rahim Anda sudah mencapai stadium IV, Anda harus segera melakukan operasi pengangkatan rahim.

Dik, bolehkah Abang menikah lagi?

Ranti, sudah sewindu usia pernikahanmu tapi kapan kau memberiku cucu???

Biarkan Hendra menikah lagi!

Mbak Ranti, saya tidak pernah bermaksud merebut Mas Hendra darimu. Maafkan saya…

Ibu selalu mendoakanmu, Nduk. Selalu.


Kini, air mataku seolah habis. Meninggalkan sebuah pilihan, memaafkan dan memutuskan untuk tetap percaya pada lelaki yang (pernah) kucintai itu.

***

Aku selalu percaya padamu, selalu.
Sekeras apapun kau menyakitiku, aku selalu percaya.

Tapi kenapa?
Kenapa bukan aku satu-satunya …?


Aku pun menangis bersama hujan.

Ibu, tolong peluk aku…

-TAMAT-


Alhamdulillah tepat 400 kata in injury time :))))

Keterangan:
*One In A Million, dipopulerkan oleh Bosson


Tulisan ini dibuat dalam rangka ikut lombanya Mbak Leyla Imtichanah (Lomba FF 400 kata bertema POLIGAMI )

3 comments:

  1. "Dengan hati yang siap menerima, meski itu sebuah luka." <--- luar biasa!!

    sedih banget ya tiap ketemuan ama isu poligambrenk ini.. >.<'

    goodluck ya ucix, moga juara n,,,, jgn lupa makan2nya.. XDDD

    ReplyDelete
  2. iya, itulah kenapa bang ... perempuan lebih "kuat" dari lelaki :D

    yaaa ... gt deh bang, masalahnya kadang suka ketuker2 (apa sengaja nuker ya) antara "halal dan haram" ... ada yang suka menghalalkan apa yang diharamkan Alloh, dan sebaliknya.

    amin ALlohumma amin. makasih doanya bangmux yang makin alay bin keren :c:
    *makan2 apaan deh

    ReplyDelete
  3. iya ya..dikiranya poligambrenk itu lebih mudah daripada polipantay.. :k:

    wew, ane mah cuman keren, kalo alay-nya udah keabisan ma ucix SUPERDUPER ALAY ... kaboorrr.. :e:

    ReplyDelete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.