Wednesday, January 4, 2012

Married … again? :D



Kalau ngomongin yang satu ini emang nggak ada habisnya. Adaaaa aja penyulutnya :D Tapi tenang, saya nggak lagi sedang meluapkan keinginan untuk menikah. Malah masih jauh dalam bayangan saya tentang my wedding’s day. Yeah, let see our line http://eemoticons.net

Pengen aja nulis tentang married (sekalian senam jari http://eemoticons.net), gara-gara habis dikejutkan dengan wedding’s plan seseorang. Siapakah dia? http://eemoticons.net Tak perlu ditebak-tebak, disini saya cuman pengen share tentang married-nya, bukan someone-nya. Begitulah :D

Sempet ngobrol sama temen juga, sharing tentang married gitu. Yang intinya tentang “perintah married” (halah). Why? Kenapa musti PERINTAH? http://eemoticons.net Yap! Sengaja menyebut demikian, dikarenakan begitu banyak dorongan-dorongan eksternal untuk SEGERA menikah. Wkwkkwkwkwk. Dorongan eksternal? -___-“ Maksudnya, begitu banyak orang yang mendorong untuk segera menggenapkan setengah dien termasuk dari keluarga atau teman-teman. Gileee bener, udah kayak dikejar deadline.
Tapi kalo boleh dibandingkan, lebih mengerikan dikejar deadline skripsweet daripada deadline nikah.
Stressnya lebih berasa. http://eemoticons.net Wkwkwkwkkwkwkwkw.

Memang sih, beberapa teman satu-persatu mulai mengikuti sunnah Rasul itu dan beberapa yang lain juga mulai ancang-ancang (hahaha) untuk menyiapkannya. Kalau saya? Huwahahahahahaha. Not yet lah. Saya tahu, menikah adalah sunnah. SEGERA (???). Kalau ada yang bilang “nggak usah takut soal rejeki kalo mau nikah”, kalau saya boleh menanggapi … “cinta nggak bikin kenyang kaleee”. Bukan tidak percaya pada janji Alloh, atau apapun itu namanya. Hanya saja bagi saya, yang namanya married itu (insya Alloh) sekali seumur hidup. Harus disiapkan, harus diawali dengan niat yang baik. Bukan begitu? Nggak semua hal bisa dihitung dengan hati, tapi juga logika. Atau sebaliknya. Baiknya, keduanya sejalan. Hati dan pikiran http://eemoticons.net.

Saya pernah agak sedikit miris ketika salah satu teman saya mulai khawatir karena satu-persatu teman kami mulai menggenapkan setengah diennya (bahkan ada yang masih terhitung junior). Teman saya itu mulai takut kalau “dibalap” sama yang lain.
Pikir saya, dikira ini balapan motor apa? http://eemoticons.net .
Bagi saya, nggak bisa nikah itu cuman karena sekelilingnya udah pada nikah juga kaleee. Cepet-cepetan. Nikah bukan ajang coba-coba kan? Kekhawatiran yang berlebihan kalau saya bilang. Semua sudah ada yang mengatur. Jodoh, rezeki, maut. Kita hanya harus menyempurnakan ikhtiar dan mengumpulkan banyak doa dengan NIAT yang benar.
Kalau sampai salah meletakkan niat, wah bisa berakhir dengan kekecewaan. http://eemoticons.net


So?

Wkwkwkwkwkwkw.
Now I am still single, and always very happy about that. Single fighter (lebay).
Kalo kemarin teman saya sempat bilang, “Cix, inget kalau terlalu merasa tangguh (mandiri sebagai seorang perempuan) bisa jadi kamu malah nggak beda sama kaum feminist”.
But, absolutely I am not a feminist. Just a femme :D. Hmm, emang sih kadang-kadang saya juga merasa lebih maskulin daripada mereka para makhluk bernama lelaki (but, trust me that I am still a girl http://eemoticons.net ). Wkwkwkwkwkw. Mungkin karena saya terbiasa dilatih mandiri sejak kecil. Apalagi saya adalah sulung. Jadi sejak kecil, mindset
“saya nggak boleh lemah, saya harus melindungi keluarga saya, saya nggak boleh terlihat sedih di hadapan adik-adik saya”
sudah terbangun dan ketika saya dewasa pun tak lepas dari mindset itu. Saya harus bisa bangun sendiri kalaulah nantinya saya jatuh. Jangan manja! Harus tangguh, nggak boleh dikit-dikit merengek minta tolong. Jadi saya belum bisa menerima orang lain untuk menjadi bagian dari hidup saya. Not yet. Begitulah.

And until now, I am still learn about sharing my life with other guys. Huwahahahaha. Dan saya paling sebel kalau sudah DIBURU-BURU untuk segera nikah. Why? Kalau kata Bon Jovi, “it’s my life” jadi hanya saya sendiri yang berhak menentukan 5W+1H jika suatu saat nanti saya harus menikah.
Sampai saat ini, saya merasa hanya saya yang berhak mengendalikan diri saya pribadi.
Bukan orang lain. Saya nggak bisa katakan mindset “single fighter” ini akan terus terpasang dalam pikiran saya karena bisa jadi bulan depan atau seminggu lagi akan berubah 180 derajat. Who knows? Yang jelas, saya tahu married adalah sunnah. Saya hanya masih menimbang-nimbang tentang bagaimana agar bisa mengalahkan egoisme pribadi dengan sharing life with other namja demi menumbuhkan banyak kebaikan di dalamnya. Bingung dengan kata-kata saya? Sama! http://eemoticons.net Wkwkwkwkkwkwkw.

Biarlah semuanya go with the flow, bukan gone with the wind :D. Yah, saya kira masih banyak hal yang bisa saya lakukan sebagai seorang single. Masih banyak amanah yang harus diselesaikan. Masih banyak keinginan yang belum tercapai. Banyak cita yang masih ingin saya gapai. Biarlah Alloh yang menggariskan cintanya, pada siapa dan bagaimana (prikitiwww)http://eemoticons.net.

So, Mom … trust me, I am your child. Let me have my life with happiness. One day, I’ll give you someone who like plus love me … and you so much. Someday.

Semoga Alloh menyampaikan usiaku untuk memenuhi keinginanmu, segera. Amin.


nb: poto punya sendiri http://eemoticons.net

============cuman catatan di awal 2012 http://eemoticons.net ========

2 comments:

  1. he he....Cix...persepsi ini ntar kamu baca setelah kamu menikah ya...pasti kamu senyum sendiri....
    .
    Perjalanan hidup seseorang memang benar2 sulit ditebak,kadang minta a yang datang b,atau c.Memang terkadang dihadapkan dua pilihan Ya atau tidak.
    Tapi rasanya menikah atau belum menikah,kita harus ingat bahwa segala sesuatunya telah diatur oleh YME.

    Saya sendiri setelah menikah,rasanya sedikit berbeda,yang dulunya nggak malu2 naek diatas genting (ha ha...curhat lebay,) gara2 ngambil layangan,sekarang harus belajar sabar menyayangi buah hati...huhu disini...bener2 diuji kualitas kesabaran kita.....
    apalagi harus menyatukan dua hati yang pikirannya kan nggak selalu sama.
    Tapi tetap satu yang harus kita ingat cik,menikahlah karna dia mencintai kita.

    Realita hidup nggak selalu berjalan manis soalnya...ada goncangan dahsyat dalam biduk rumah tangga,dan kadang sampai menangis termehek2 menjalaninya.Tapi tetap pelanginya ada...senyum dan bahagia akan lebih bersinar setelah kita menikah.Dan itulah kebahagiaan paling lengkap...

    (Wuah...maaf cix kepanjangan curhat,jadi rada kayak hotbah jum'at ya...kekekek)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih mbak, tapi mungkin belum sekarang heheheh
      *berguru dulu sama mb cha hiyaaaaaaaaaa :D

      rumit ah mbak kalo ngomongin nikah hahahahahah
      kalo ditanya, siap nikah sama siap ngurus bayi malah milih opsi kedua mbak, soalnya mungkin krn saya udah biasa ngurus baby (kebetulan adik saya yang plg kecil masih balita) hihihi jadi udah biasa sama anak kecil XD tapi belum biasa ama makhluk bernama lelaki *eaaaaaa

      Delete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.