Wednesday, January 5, 2011

Sihir Multiply; “Secuil Kisah Cute Evil”

(Sihir Multiply; “Secuil Kisah Cute Evil” --------> jangan dibaca “seupil kisah cut upil” yaaa … ngeriii -_-“)

Beberapa jam setelah saya tutup akun saya di fesbuk:
“Kenapa, Cix?”
“Ko koe meh metu seko dunia perfesbukan napa e , Cix?”
“Meh nangdi tho, jeng? Jadi sedih, hiks …”
“Ada apa, Cix?”
“Hiks sedihnya … jadi gak bisa baca lagi tulisan-tulisan Ucix.”
“Oh … mau pensiun dari dunia maya ya? Mau kembali jadi suku Jawa???”
“Wah, nanti FB nggak rame dong dengan “status yang membingungkan” …”
“Anti kenapa? Kok menutup akun FB? Nanti banyak silaturahim yang terputus no …”
“Ya udah, selamat jalan aja …”
“Kalau memang itu keputusanmu, aku bisa apa? Walaupun tak rela …”
“Kenapa kok hengkang dari FB, dik?”
“Mbak Ucix kenapa kok mau menghapus akun?”
“WEGAAAHHHHHHHHHH ….!!!”
“Cix, kucari akunmu kok jadi nggak ada? Kamu hilang dari fesbukku???”
“Heh, ana apa jane? Ngko aku nek meh ngamuk-ngamuk nang di coba???”
“Ra rela …”
Dan belasan pertanyaan lain, yang intinya sama ; menanyakan keputusan saya untuk menutup akun fesbuk saya. Yeahhh! Semua pertanyaan itu muncul di akun FB saat saya pamitan (baik lewat chat, komentar di status ataupun di inbox FB), muncul di YM saat saya chating, muncul di inbox HP saya, dan muncul ketika saya face to face dengan beberapa dari mereka. Mungkin karena dulu saya terkenal “membuat huru-hara tiada akhir” di fesbuk hahahaha.
*catatan setahun yang lalu, saat saya memutuskan untuk menghapus akun FB secara permanent*

Dan kini, keputusan yang kembali saya lakukan untuk rumah saya yang lain. Multiply. Semalam lalu, saya putuskan untuk menghapus akun saya di Multiply. Memang tidak banyak yang bertanya kenapa, mungkin karena saya tidak pamit kepada kontak saya secara tertulis di Multiply jadi tidak banyak pula yang tahu. Meski saya juga bertanya pada diri sendiri tentang sopan atau tidaknya saya memakai bahasa secara tersirat untuk hal ini. Saya pun kurang yakin, apakah perlu saya menuliskan semua ini. Untuk siapa? Untuk alasan apa? Entahlah, saya hanya ingin MENULIS. Itu saja. Dibaca atau tidak, bukan masalah buat saya.

CANCEL ACCOUNT? Yes, I am …

Sebelumnya, saya ingin sedikit berkisah tentang dunia cute evil yang horror di Multiply yang baru sekitar satu tahun menjadi hunian baru di dunia maya. Dunia maya. Dunia yang benar-benar maya, yang banyak dengan kata “ternyata” dan itu menjadi sesuatu yang biasa. Pun jika banyak dzon bertebaran, maka saya berusaha untuk membuka mata dan telinga lebar-lebar. Bukan untuk percaya pada satu bisikan angin saja, tetapi juga bertanya pada ranting pepohonan dan air dari langit.

Satu-satunya alasan saya meminjam satu kavling tempat di Multiply adalah karena saya suka menulis. Love it. Saya tak pernah dan tak ingin mencari tahu apa alasan paling utama yang membuat saya begitu mencintai dunia tulis. Yang saya pahami bahwa saya hanya sebuah atom kecil diantara milyaran makhluk yang tumbuh di bumi yang memilih jalan menulis sebagai cara saya bicara, cara saya menyikapi sesuatu. Poem, artikel, curhat, cerpen, fiksi dan model-model sastra lainnya. Dulu mungkin saya cuma bisa menuangkannya (menulis, red) di diary (hihihi, putih abu-abu banget) atau file-file di komputer atau laptop kesayangan saja. Tapi setelah ada kemajuan teknologi yang kian hari kian pesat, saya merasa punya media baru untuk membuat hidup saya lebih berwarna. Internet, dunia maya, atau apapun istilahnya. Yah, saya bisa mengeksplore tulisan-tulisan saya (dalam bentuk dan gaya apapun, semau saya) di dunia yang meskipun orang-orang bilang sebagai “dunia maya”, dunia khayalan, dunia yang kadang penuh kebohongan, dunia penuh keajaiban, tapi bagi saya ini adalah dunia yang nyata-nyata sedang saya geluti, saya minati, dan (mungkin, kadang) saya inginkan. Saya bebas bermain-main dengan tulisan saya, imajinasi saya tentang sebuah tulisan yang ajaib dan memberikan banyak manfaat. Tetapi sayangnya, saya belum bisa mengukur dengan pasti sejauh apa manfaat yang sudah saya berikan lewat tulisan-tulisan saya (jangan-jangan malah kehororan saja hahaha).

Di dunia maya, saya menemukan banyak keajaiban. Saya menemukan kembali teman-teman saya yang sudah lama lost-contact seperti teman-teman SD atau SMP. Saya menjalin kembali silaturahim dengan teman-teman SMA saya. Semakin mempererat persahabatan dengan teman-teman di kampus. Menemukan teman-teman baru dengan keunikan masing-masing. Ada yang (sok) cool, ada yang suka ngeluh, ada yang suka update berita-berita di dunia, ada yang suka nggombal, ada yang cuek bebek, ada yang gokil bin usil, ada yang polos, dan banyak yang lainnya. Semua terangkum dalam banyak media. Yahoo, Google, Friendster, Facebook, Twitter, Flixster, Muxlim, Blogger, Wordpress, dan media jejaring lainnya yang sporadis tumbuh di dunia maya. Termasuk Multiply. Dan kalau boleh diberi rating, diantara sekian banyak jejaring, Multiply adalah jejaring ter-wah yang pernah saya dapatkan. Wah fasilitasnya, wah user-usernya, wah semua yang ada di dalamnya. Multiply adalah jejaring paling menarik buat saya.

Maka di Multiply, saya pun menemukan banyak keajaiban.

Makhluk-makhluk usil bin tengil yang selalu bikin kangen setengah mati. Sosok-sosok bijak dan dewasa. Manusia-manusia yang selalu mampu mengapresiasi sekecil apapun yang muncul dari pribadi seseorang. Kisah-kisah inspiratif. Tawa. Canda. Hikmah, sekecil apapun dan dalam canda sekalipun. Geje. Ekspresi. Senyum-senyum ketulusan. Emosi. Kegalauan. Titik suram. Balas dendam. Dzon. Pengadilan. Sampah. Luapan cinta dan kebencian. Kisah-kisah skeptis. Dongeng. Pertengkaran kecil. Patah. Sindiran halus. Cita-cita. Idealisme. Rangkulan, bahkan pukulan. Penantian. Kehilangan. Egoisme. Kisah hujan yang berakhir dengan pelukan pelangi. Hujatan. Aneh. Horor. Kecemburuan. Pujian. Sakit hati. Kebimbangan. Romantisme. Kekecewaan. Komitmen. Janji. Kebenaran. Kematian. Anugerah terindah. Kasih sayang. Nyanyian bening. Kejujuran. Ketulusan. Ukhuwah. Doa. Kabar gembira. Bahkan curriculum vitae user-nya.

Semua kisah itu muncul membawa hikmah, sekecil apapun. Tidak ada yang sia-sia, meskipun itu hanya sebuah kata “hahaha”. Saya pikir, kembali lagi pada bagaimana kita mempertajam kesadaran kita akan hal-hal sepele. Dan saya, melihat banyak pelajaran berharga dari sebuah jejaring bernama Multiply. Suka dan duka, atau kolaborasi keduanya. Alhamdulillah.

Saat pertama kali membuat akun di sana saya hampir tak mengenal sama sekali sebelumnya, siapa kontak-kontak saya di Multiply. Semua terasa asing. Teman-teman saya di dunia nyata hampir dipastikan tak ada yang terdaftar di sini (mungkin karena Facebook lebih popular bagi mereka dibanding Multiply). Tapi seiring berjalannya waktu, semua mengalir lepas. Teman-teman dunia maya (Multiply, red) menjadi teman-teman dunia nyata juga, akhirnya. Beberapa diantaranya memang saya jumpai secara nyata, Alhamdulillah. Saya hanya percaya bahwa semua yang berawal dari sebuah ketulusan akan diapresiasi pula dengan sebuah ketulusan. Dan saya, sudah membuktikannya.

Saya meng-add atau meng-confirm sebuah kontak (pengecualian untuk para online shop dan sejenisnya, maaf), semata hanya karena saya tahu bahwa kontak tersebut memang ingin menjalin communication and relationship dengan saya. Bukan karena hanya ingin memenuhi list kontak Multiply-nya. Meskipun ternyata, dari 125 kontak terakhir yang saya miliki (seharusnya lebih kalau tidak ada aksi remove-meremove heheheh), hanya separuh saja yang benar-benar secara aktif saling mengapresiasi tulisan (baik QN maupun Jurnal) dan berkomunikasi dua arah dengan baik. Selebihnya, hanya pemanis kontak (bahasa yang kejam). Entah, mungkin karena saya atau si pemilik kontak kurang paham dengan fungsi relationship di Multiply sehingga tidak ada komunikasi dua arah yang secara aktif terjalin. Kadang saya juga heran dan bertanya, “Untuk apa saya di-add kalau di-anggurin begitu saja? Sampai saya cancel account pun, tak ada sapa sekedar kata HAI. Aneh? (-_-)>”. Ah tapi saya berpikir, mungkin si pemilik kontak akan “mendapatkan sesuatu” dari tulisan-tulisan saya. Jadi, akan tetap saya biarkan dia berada dalam list kontak saya. Minimal sebagai pemanis hihihihihi. Mungkin, ini juga menjadi tantangan saya untuk bisa secara aktif menjalin komunikasi dengan orang lain, menghargai sekecil apapun yang tumbuh darinya.

Saya belajar banyak dari setiap pribadi yang ada di Multiply. Setiap dari mereka mempunyai keunikan masing-masing yang harus saya hargai, bukan harus saya rubah sesuai dengan keinginan saya. Biarlah yang geje tetap geje, yang serius tetap serius, yang bijak tetap bijak, yang pendiam tetap pendiam, yang manis tetap manis, yang baik tetap baik. Tetapi yang buruk atau jahat, tidak akan saya rubah seperti saya. Biarlah yang buruk dan jahat itu berubah menjadi baik seperti diri mereka sendiri, dengan cara mereka sendiri, dengan ukuran mereka sendiri, dengan keinginan mereka sendiri. Persahabatan bukan karena ingin merubah hidup seseorang menjadi seperti yang saya inginkan, tetapi karena saya ingin membiarkan mereka tumbuh dan bergerak dengan nyaman di samping saya. Persahabatan adalah bicara tentang ketulusan, bukan pemaksaan. Saya adalah saya. Anda adalah anda. Kita bertemu untuk “saling berbicara”, bukan untuk “saling meminta”. Itu prinsip saya.

Saya sama sekali tidak bermaksud memutus tali silaturahmi dengan semua teman-teman di sana (Multiply), dengan menghapus akun saya disana. Karena insya Alloh kita (saya dan teman-teman semua, red) masih memiliki kesempatan untuk bertemu di tempat yang lain, di sebuah tempat dan waktu yang lebih baik dari sekarang. Dan jikapun Alloh tidak mempertemukan kita di dunia, semoga Alloh memberikan kita kesempatan untuk menjadi tetangga di surga. Amin. Allohumma Amin. Sebuah cita dan doa yang tak putus saya amini.

Saya tahu, tidak semua orang mampu memahami keputusan yang saya buat. Termasuk keputusan saya meng-cancel account. Sungguh, tak ada maksud apapun. Bukan saya mencari sensasi, bukan saya ingin memutus silaturahmi, bukan karena ingin menghindar dari sesuatu atau seseorang, bukan karena Multiply adalah tempat yang tak cukup baik untuk dihuni dan bukan karena apapun. Bukan. Saya sedang tidak berputar-putar untuk mencari alasan. Tetapi saya menghapus akun saya di Multiply secara permanent adalah karena saya pribadi. Saya pribadi yang memang harus meninggalkan Multiply, entah dalam waktu berapa lama saya belum tahu. Tiga bulan kedepan? Tiga tahun kedepan? Atau bahkan tidak sama sekali? We’ll see. Sebenarnya saya sudah lama merencanakan untuk meng-cancel account saya di Multiply, hanya saja baru terealisasi sekarang. Mungkin, ini adalah waktu yang tepat. Insya Alloh.

Dan, satu-satunya alasan saya harus meninggalkan Multiply untuk saat ini adalah karena saya masih harus menyelesaikan tanggungjawab saya di dunia nyata. Tanggungjawab saya pada diri sendiri akan masa lalu, masa sekarang dan masa depan (terlalu rumitkah dengan bahasa ini? semoga bisa dipahami dengan baik). Saya harus “merantau”, dan fokus dengan perantauan saya. Bukan karena Multiply telah mengganggu saya, tidak sama sekali. Justru Multiply telah banyak membantu saya, dalam banyak hal. Dan tenang, ini BUKAN soal menikah. Sepertinya terlalu berlebihan dan tak masuk akal bagi saya kalau menikah menjadi alasan saya untuk meng-cancel account atau meninggalkan Multiply. Lagipula, kalau saya menikah kelak, insya Alloh akan saya kabarkan dengan cara baik-baik kepada teman-teman saya semuanya (kalau perlu bikin akun di Multiply, khusus undangan menikah hahaha). Kabar baik harus diberitakan dengan cara baik kan? Kalau ada yang merasa belum puas dengan alasan saya, silahkan menghubungi email saya di bawah. Simpel kan?

“Kok gak ngajak2. Ati2 di dunia luar sana ya. Jangan terlalu banyak ngupil, ntar tuh lubang idung makin lebar aja. Ckp 3-4 kali sepekan. Dan pastikan t4nya aman, kasian kalo ikhwan2 pada ilpil cm gara-gara hobi ngupilmu wkwkkwkwwk. Loph u tooo ”
“Why …?”
“Kamu cancel akunmu? Hiks … Syedih … tapi aku percaya itu yang terbaik untukmu.”
“Ada apa, ukh?”
“Aku rung ngerti penampakanmu lho padahal …”
“Huaaa ucix T__T …”
“Skrg si yang jelas aq belum bs terima ci. Tapi ya aq coba ngerti aja semoga dg gitu jadi lebih baik buatmu.”
“Iya tapi tidak semua bisa paham dengan keputusan kita . Aku doakan apapun alasanmu, semoha urusanmu dimudahkan Alloh. Amiin …”
“My boipreen, aku titipkan kamu pada Alloh. I’ll miss you.”
“Hope u’ll find what u looking 4 … ”
*reaksi beberapa teman yang tahu saya cancel account ^^’*

Sepertinya memang ada yang kecewa dengan sikap saya yang tiba-tiba. Mungkin, saya dianggap terlalu childish untuk hal ini. Whatever, saya lebih tahu resiko yang akan saya dapatkan dalam setiap keputusan sekecil apapun yang saya ambil. Saya akui, mungkin memang cara pamitan saya yang salah. Terlalu tiba-tiba. Mengagetkan, bahkan tanpa pamit. Meski sebenarnya saya sudah pamitan, hanya saja cara saya yang tersirat mungkin tak cukup ditangkap dengan baik oleh yang lain. Tetapi saya pikir kalau tidak begini, saya tidak akan benar-benar cancel account. Saya hanya akan terus berada pada area skeptis dan menunda-nunda. Saya tidak bisa mengatakan, apakah ini juga baik untuk seseorang lain, untuk saudara-saudara saya dan untuk teman-teman lainnya. Jadi, saya mohon maaf yang setulus-tulusnya untuk semua yang pernah terjadi. Semoga tidak ada yang merasa dirugikan.

Dan saya bersyukur, ini bukan sekedar emosi sesaat. Perenungan yang panjang, membuat saya mampu berpikir lebih jernih. Saya harus siap, saya harus tegas. Pada diri saya sendiri. Sama sekali tidak ada keraguan ketika saya memutuskan untuk meng-klik tulisan “cancel account” di Multiply. Karena saya yakin, memang ini adalah waktu yang tepat. Semua ini saya putuskan setelah mengadu panjang pada-Nya dan ternyata Alloh memberikan banyak petunjuk untuk jalan yang saya ambil ini. Meski butuh waktu seminggu untuk benar-benar mantap menghapus diri saya dari Multiply, agak uring-uringan antara iya dan tidak. Tahu nggak rasanya? Seperti dipinang cinta hihihihi (lebai mode on). Karena ternyata memang semua petunjuk yang Alloh berikan mengarah pada keputusan cancel account (beneran udah kayak dilamar aja hahahaha).

Dan jangan salah, saya pun tidak asal cancel account karena semua tulisan-tulisan (jurnal) saya masih ada, saya selamatkan dulu sebelumnya. Eman-eman, ratusan lhoo. Ngebayangin dulu nulisnya udah pake meres otak dan keringet ampe berdarah-darah, masa dibiarkan begitu saja? Jangan dong! Sayangnya, saya lupa menyimpan quote-quote pribadi hihihi. But, no matter what. Semua tulisan itu saya simpan rapi di folder laptop saya untuk dibuka lagi suatu saat nanti (mungkin, kalau lagi pengen menggali inspirasi lagi), sebelum terhapus otomatis setelah cancel account. Soalnya, mubadzir kalau dihapus begitu saja. Bagaimanapun, kelak akan menjadi bukti sejarah untuk anak cucu saya (hihihi). Naskah otentik kehidupan saya . Jadi, ini juga tips buat yang mau cancel account, jangan lupa untuk “bersih-bersih” lapak dulu sebelumnya.

Bicara masalah rindu, pasti saya akan rindu setengah mati ala D’Massive dengan suasana Multiply yang ajaib. Quick Note dan Jurnal penuh kegembiraan, mengharu biru, berdebar-debar, konyol, horor, kekesalan, kemarahan, kerinduan, kekaguman dan status yang menakjubkan lainnya. Komentar-komentar konyol dan kocak di QN saya, lucu dan gokil, saling mengejek (candaan tentunya). Sapaan-sapaan lembut penuh rindu di Guestbook. Pesan-pesan rahasia di PM. Debat-debat unik dan kocak (kadang gokil juga) di jurnal yang saya posting. Postingan photo, music, video, review buku/ film/ dan sejenisnya yang selalu punya “taste” sendiri. Update QN atau jurnal teman-teman yang kadang lucu, kadang imbisil, kadang menyebalkan, kadang gokil, kadang penuh kemalangan, kadang seperti penuh teguran dan seribu “keanehan” lain. Nggak akan ada lagi badai postingan, sampah, atau block-blockan. Huwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaaa …. Senyum-senyum sendiri kalau ingat semua yang pernah muncul di Multiply. Lebih dari itu, saya belajar banyak dari sana. Belajar bahwa Alloh menciptakan banyak “keindahan” di dunia ini, pun yang tak kasat oleh mata. Subhanalloh, Alloh memberikan begitu banyak tempat untuk saya belajar (emjeje deh).

Menyesal?
Enggak, insya Alloh. Saya sudah memutuskan. Semoga Alloh memberikan kebarokahan. Amin.

Kadang jadi aneh sih, karena sekarang kalau mulai connecting internet jadi nggak ada alasan untuk membuka Multiply. Hahahaha. Ah, saya hanya berharap semoga setelah saya menghapus akun di Multiply tersebut, saya sudah tidak mempunyai hutang apapun pada teman-teman (hutang kekesalan, hutang minta maaf, hutang kesedihan …). Semoga tidak ada hak mereka yang tertahan di saya, yang masih saya bawa. Atau janji yang belum saya penuhi. I wish, please God. Jikapun ada, tolong beritahu saya atau ikhlaskan saja . Mohon dengan sangat, kalau memang ada yang merasa bahwa saya belum menyelesaikan urusan dengan beberapa teman di Multiply, saya persilahkan untuk menghubungi saya via SMS atau email. Daripada hanya berprasangka tidak jelas, lebih baik langsung ditanyakan pada yang bersangkutan bukan? Insya Alloh, segala hal yang dimulai secara baik-baik akan saya selesaikan secara baik-baik pula.

Suatu saat nanti, mungkin saya bisa berbagi kebahagiaan kembali di Multiply. Entah kapan, dengan nama yang mungkin tetap akan sama “ucix holic” atau “karima alfathiyya” atau “muhammad fajar” atau nama lain yang lebih aneh ^^’ (secara, yang nulis kan emang orang aneh hehehe). Sekarang, biarkan saya berpijak di tempat lain, di tempat yang mungkin lebih baik dari sekarang. Di tempat yang saya telah menanam janji untuk menjadi seorang ucix holic dan berharap saya bisa memenuhi janji saya seperti janjinya seorang ksatria (hoekprett, tapi beneran kok).

Terima kasih buat teman-teman semuanya, saya banyak belajar dari kalian. Dan saya akan selalu belajar dari kalian. Selalu, meskipun kita sudah berbeda tempat berpijak tapi kita masih beratapkan langit yang sama (ciehhh, prikitiwww, kok malah geje??? Huhuhuhu … saya pasti akan kangen dengan makhluk-makhluk tengil bin usil itu … hei, kalian para makhluk usil bin tengil, jangan lupakan aku yaaaaaaaaaaaaaaa).

Maaf, untuk teman-teman yang belum sempat saya pamit-i sehingga mungkin mengira saya telah me-remove atau mem-block kalian. Maaf, justru saya yang telah me-remove dan mem-block diri saya dari Multiply. Saling mengikhlaskan segala kekhilafan ya. Semoga kita bisa bertemu di kesempatan yang lebih baik. See you soon …
*tenang, saya masih eksis kok di dunia maya. buktinya saya masih punya email di Yahoo (halah, opo iki)*

Intinya, inilah kesan saya terhadap Multiply. Love it, pokoknya … ^^”
Semuanya, terimakasih telah mengijinkan saya untuk mengenal kalian. Love you all ….
MERDEKAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!

nb: maaf, jika isi postingan ini tak cukup menjawab judul postingan. hanya ingin menulis, itu saja.

Salam takzim untuk teman-teman saya semua di Multiply (baik kontak maupun network).
Salam super duper untuk para ID Multiply yang pernah berkomunikasi (intens maupun tidak) dengan ID ucixholic

Setiap orang mempunyai alasan kuat untuk meninggalkan suatu tempat.
Karena setiap orang bertanggungjawab atas dirinya sendiri.
Bukan pada orang lain.
Setiap yang datang pun, suatu saat harus pergi.
Dan setiap yang pergi, suatu saat akan digantikan dengan kedatangan yang lebih baik.
Hanya keikhlasan yang akan membuat sebuah kematian menjadi amat sangat hidup.
Akhirnya, kisah cute evil berakhir sampai disini.
*quote by cute evil*


*tulisan terakhirkuuuuu … polos dan amburadul, seperti biasanya di pojokan sarang cute evil*
Purworejo, 5 Januari 2011 5:18 AM
Ucix Holic

Nb: jika masih ada yang merasa mempunyai urusan yang belum terselesaikan dengan saya, silahkan hubungi saya via email: karima_alfathiyya@yahoo.co.id atau fajarholic08@gmail.com.

4 comments:

  1. Mbak, saya baru baca. masih inget kan, andrey, temen mas ijal, baru ketemu mb ucix sekali di kost2an waktu nuker laptop.

    di FB aku jg diremove .... :) gpp

    lanjutkan nulisnya :)

    ReplyDelete
  2. eh andreee :)))

    masih dong ndree :)))
    pa kabar?
    hehehheh
    nggak kuremove kok ndre, tapi aq yang meremove diriku sendiri :)))

    eh tapi aq dah buat akun lagi kok di FB, cek deh, add.. aku lupa akun banyak orang ==a

    ReplyDelete
  3. waaahh...lagi lagi ucix meng-cancel account lagi...kemaren fb eh,skarang mp juga...btw,dimana pun ucix berkarya n berkreasi aku yakin itu yg terbaik bwt ucix...^_^

    uciiiiiixxx...kangen dirimu...maaf nope ucix ilang,jdi ga bisa contact2 lagi dweh T_T...nopeku sih masih yg lama. -berharap ucix kirim sms kata2 hikmah lagi-

    ReplyDelete
  4. hihihi
    urusan remove-nya beda2 mbak ...
    insya Alloh udah dipikir mateng2 kok :))

    kangen juga mbak, afwan baru ta reply komennya hehehe
    ntar ta SMS deh mbak

    ReplyDelete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.