Saturday, July 2, 2011

darah, cemburu dan musim kemarau

kenapakah Engkau menciptanya?
aku tahu Engkau menyuruhku untuk selalu belajar pada tiap rasa yang tercipta.
aku sangat tahu itu, tahu.

berkali pula kubunuh rasa ini.
mati-matian kukubur dalam-dalam, berjanji untuk tak memunculkannya lagi.
tapi ...
kenapakah tetap tak bisa kutahan luapan di dada ini
tak bisa kuredam nafas kesakitan.


Alloh ...
begitu menyakitkankah rasa bernama cemburu itu?
seperti ada yang mencubit, mencabik.

ah, aku masih tetap tak mengerti.
kenapakah aku (masih saja) cemburu begini.

untuk sesuatu yang aku saja masih meragui, berhakkah aku cemburu?

cemburu pada nadi yang mengalirkan darah yang semerah denganku.
benarkah ...?

Astaghfirullahal’adziim ...
Ampuni aku ya Rabbi ....

wawallohi ya Rabbi ... tak sedikitpun aku menginginkannya.
sesuatu yang sepele, tapi begitu menyakitkan.

Alloh, inikah hambaMu ...?



...................................................................

Alloh, aku butuh audiensi (lagi)
Berdua saja, denganMu.



kemarau malam ini, membuat daunku gugur satu persatu.

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.