Wednesday, August 10, 2011

Euphoria MUDIK

Menjelang seminggu berpuasa yang lalu, banyak yang mulai menggelisahkan tentang mudik. Seolah-olah mudik adalah hal yang paling luar biasa dan paling penting dalam sebuah event bernama Ramadhan. Dan puasa Ramadhan itu sendiri menjadi sebuah rutinitas belaka yang harus dijalani menjelang mudik.

Hmm …

Ironis memang. Kadang kita begitu bersemangat mempersiapkan sesuatu yang justru bukan hal-hal yang penting. Terlalu jauh untuk bicara tentang betapa “wah”-nya sebuah moment mudik padahal Ramadhan belum juga dimulai. Rasa tak sabar itulah yang membuat kita kadang begitu terburu untuk menyambut “pion” dengan mengacuhkan “ratu”.

Yang penting dari sebuah moment Ramadhan adalah persiapan untuk fight for 30 days, bukan ribut mempersiapkan mudik. Berburu tiket kereta, apa yang harus dibawa, dan bla bla bla lainnya. Lalu, apakah kita sudah mempersiapkan diri untuk memasuki bulan penuh rahmat dan ampunan-Nya ….?

Sebuah pengingatan untuk diri ini pribadi pula. Apa yang sebenarnya sudah kita persiapkan untuk Ramadhan kali ini? Fisik? Hati? Atau malah kita merasa tak perlu mempersiapkannya? Toh Ramadhan akan berakhir juga dengan euphoria Lebaran. Kita semua akan menang. Menang untuk apa?

Padahal harusnya kita menangis ketika Ramadhan mulai beranjak meninggalkan kita. Bulan penuh keberkahan dan ampunan yang kita tak pernah tahu apakah tahun depan kita masih diberikan kesempatan untuk menjumpainya atau tidak.

Wastagfirullahal’adziim …

Faghfirli ya Rabbi, ternyata diri ini pun belum banyak mempersiapkan diri untuk sebuah perjalanan jauh.
Akankah Engkau berikan hamba kesempatan untuk memperbaiki diri lebih banyak lagi?
Untuk sebuah perjalanan menjemput keabadian.

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.