Monday, July 25, 2011

raise you up



Setiap orang bisa sehebat apapun yang ia inginkan,jika percaya pada diri sendiri dan punya keberanian, determinasi,dan dedikasi, siap bersaing, dan rela bekorban serta mau membayar harganya (dengan kerja keras). Semua bisa dicapai.
(quote by Vince Lombardi)



what can I do to make you .... moving?
to raise you up.

saya masih punya sejuta kesabaran.
tapi, apakah kamu masih mau bersabar?

..............................​..............................​

ya Alloh, bukakanlah hatinya .....


nb: gambar jepretan pribadi

Sunday, July 24, 2011

Sorry, I Love You



She
May be the face I can't forget
The trace of pleasure or regret
May be my treasure or the price I have to pay

She
May be the song that summer sings
May be the chill that autumn brings
May be a hundred different things
Within the measure of a day

She
May be the beauty or the beast
May be the famine or the feast
May turn each day into a heaven or a hell
She may be the mirror of my dreams
The smile reflected in a stream
She may not be what she may seem
Inside her shell

She
Who always seems so happy in a crowd
Whose eyes can be so private and so proud
No one's allowed to see them when they cry

She
May be the love that cannot hope to last
May come to me from shadows of the past
That I'll remember till the day I die

She
May be the reason I survive
The why and wherefore I'm alive
The one I'll care for through the rough in ready years

Me
I'll take her laughter and her tears
And make them all my souvenirs
For where she goes I've got to be
The meaning of my life is

She
She, oh she ….

*romantisme akut di pagi hari gara-gara ndengerin SHE-nya Elvin Costello hihihihi

Posted by lelakibiasa
Dec 23, '10 05:45 AM
for everyone

Comments:

kletingkuning wrote at 10:38 AM:
ciyeee … suit-suit, siapa tuh “She” …? :D

lelakibiasa wrote at 10:41 AM:
coba tebak …. ? :p

kletingkuning wrote at 10:45 AM:
ini lagi nyanyi apa lagi tebak-tebakan sih …? -_-“
*garukgarukkepala

lelakibiasa wrote at 10:47 AM:
nggak dua-duanya :)

kletingkuning wrote at 10:50 AM:
so …?

lelakibiasa wrote at 10:53 AM:
lagi kasmaran …. :D


kletingkuning wrote at 10:56 AM:
gubraaakkkkkssss

lelakibiasa wrote at 11:00 AM:
hahaha jatuh ya dek …?
duh, sakit dong :D
ayo dong tebak, who is she …?

kletingkuning wrote at 11:05 AM:
ogah ah

lelakibiasa wrote at 11:09 AM:
kenapa?

kletingkuning wrote at 11:14 AM:
takut :D

lelakibiasa wrote at 11:17 AM:
takut kalau She is …. :D

kletingkuning wrote at 11:20 AM:
huss huss ... udah ah, sana balik kerja.
malah onlen mulu -_-”
*ta laporin pak boss loh

lelakibiasa wrote at 11: 30 AM:
nanggung ah, ni dah hampir dhuhur.
*lah saya kan pak boss-nya :D

kletingkuning wrote at 11:33 AM:
*ngeloyor ke pantry

lelakibiasa wrote at 11: 45 AM:
hahaha, met siang dek …
jangan lupa makan ya :)

kletingkuning wrote at 11:50 AM:
:)

lelakibiasa wrote at 11: 52 AM:
manis deh senyumnya
^.*

kletingkuning wrote at 11:20 AM:
hee …………………………………? -_-“


Mata saya mulai berkabut. Membuka kembali akun saya di Multiply seperti membuka sebuah luka. Luka yang tanpa sadar saya ciptakan sendiri.

Arrrrggggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhh!!!

---oo0oo---

Saya pikir saya tidak akan jatuh cinta lagi setelah cinta monyet saya jaman SMP berakhir dengan tragis. Tragis karena saya hanya mampu memendam rasa suka saya, sendiri. Tanpa pernah mengutarakannya pada dia yang saya sukai. Mungkin karena masih SMP, jadi masih malu-malu kucing gitu. Hahaha.

Tapi ternyata saya salah. Definitely, I’m in love!

Semua itu dimulai sejak saya –secara nggak sengaja- bertemu dengan seorang lelaki. Lewat jejaring sosial, Multiply. Nggak keren banget khan tempat ketemunya? Hehehe. Memang diantara sekian banyak jejaring sosial, Multiply menjadi tempat nongkrong yang paling asyik. Apalagi saya memang suka sekali menulis, especially poem. Suatu kali saya nggak sengaja (oh my … ini bukan kebetulah toh?) sedang mengapresiasi puisi teman saya di journalnya, dan ketemu lah dengan lelaki itu (yang menjadi contact’s Multiply temen saya) yang guess what? He’s love the poem, same with me!

So, dimulailah kisah ini.

Penasaran who is he …? Yes, of course. Stupid you, kalau nggak penasaran dengan pintarnya dia mengolah kata menjadi puisi. Gara-gara headshotnya yang gambar Hello Kitty (aduh please deh, kenapa harus Hello Kitty yang interpretasinya cewek banget? Mending headshot saya dong, sepasang kaki dengan sendal gunung yang berdiri di tepi pantai :D) ini pula yang membuat saya penasaran. Saya klik profilnya, album photonya.

Namanya Rizal. Rizal Herlambang. Wajahnya teduh … kloningan Lee Dong Gun :D. Owner dari sebuah perusahaan advertising. Interest dengan poem, design, dan musik cadas like Simple Plan (coincidence …?). Dari foto-foto di albumnya, terlihat kalau pemiliknya suka sekali dengan traveling dan fotografi.

Saat saya tengah asyik berselancar di home-Multiply nya, muncul testimoninya di guestbook saya.

lelakibiasa wrote today at 10:11 AM:
Assalamu’alaykum.
Diaz Maharani.
Keren banget puisinya.
Suka fotografi dan traveling juga ...?
Simple Plan-holic ....?
Kemiripan yang kebetulankah …. Hihihihi

How small this world!
*the pretty name’s with smart person :D


Saya cuma bengong mendapati testimoninya.

Dan bisa ditebak bukan? Sejak saat itu, kami mulai akrab. Saling kirim SMS dan reply komen via Multiply. Beberapa kali kami bertemu muka berawal saat saya ditugasi pak boss untuk order iklan di perusahaan Rizal. Maklum, perusahaan saya bekerja sedang mengadakan ekspansi besar-besaran. Semuanya mengalir begitu saja.

Selamat berpagi hari dek, semoga berkah untuk harimu :D

Sudah makan siang? :)


Dan puluhan short message service lainnya yang kadang membuat saya merasa menjadi perempuan yang utuh. Diperhatikan dan di .... cintai (maybe).

Sekarang coba bayangin deh, seandainya kamu di pihak saya. Ketemu sama lelaki 3T. Tampan, Takwa, Tajir. Perhatian lagi. Apalagi yang saya cari coba?

Benar, tidak pernah ada ikrar cinta diantara kami. Meski kami sama-sama menyadari ada sesuatu yang tak biasa diantara kami yang tak pernah sekalipun diungkapkan. Kami lebih memilih diam dan menjalani semua seperti biasanya. Seperti layaknya ….. sepasang manusia yang sedang kasmaran. Meski kami tak melakukan hal yang aneh-aneh layaknya ABG yang pacaran (ha?) tapi semua itu sudah cukup membuktikan bahwa mulai tumbuh benih cinta antara kami. Dan ternyata, saya menikmatinya.

Hingga suatu ketika …

Secara tak sengaja saya menemukannya sedang jalan-jalan di sebuah Mall. Tapi dia tak sendirian, ada seorang perempuan berjilbab panjang yang menggandeng mesra lengan kirinya. Membuat darah saya kembali berdesir.

kletingkuning : Kenapa nggak jujur sedari awal?
lelakibiasa : Maksudnya, dek ...?
kletingkuning : Saya melihat tadi siang Abang jalan dengan siapa ...


Sesaat seperti ada ruang kosong diantara mereka.

lelakibiasa : Maafkan Abang, dek.
kletingkuning : Kenapa harus ..... saya, Bang?
lelakibiasa : Maafkan saya, dek. Saya memang telah menikah.


Dan saya seperti jatuh ke jurang yang sangat dalam. Hancur, lebih dari berkeping-keping.

lelakibiasa : Dek ...
kletingkuning : Saya telah memonopoli kebodohan saya dengan mengira bahwa semua yang ada di hadapan saya akan saya dapatkan dengan mudah.
lelakibiasa : Dek ...
kletingkuning : You’re married to someone, Bang!
lelakibiasa : Dek ...


Saya teringat dengan curhatan saya dengannya. Saya akui, saya nyaman sekali bercerita dengan lelaki itu. Dan seolah-olah saya tak bisa keluar dari ”lingkaran” ini. Saya sudah jatuh terlalu dalam.

lelakibiasa : Dek, saya mencintaimu ….

halah, prett.

lelakibiasa : Sungguh …
lelakibiasa : Sejak pertama kali mengenalmu di MP, saya merasa ada sesuatu yang lain dari sosokmu. Ternyata benar. Setelah bertemu denganmu secara langsung, saya semakin yakin bahwa …
lelakibiasa : bahwa I was born to love you ….


please, jangan buat saya jatuh lebih dalam lagi.

lelakibiasa : Dek, saya serius. Saya nggak nggombal.

Tuhan, saya nggak kuaaaaaaaaaaaaaaaaattttttt.

kletingkuning : Kenapa kita baru ketemu sekarang ya, Bang?
lelakibiasa : Dek …
lelakibiasa : Maafkan saya, saya hanya lelaki biasa. Dek ....

Mati-matian saya menolak bahwa semua ini adalah kebetulan.
But no coincidence, that’s true! Tuhan, what should I do ….?


---oo0oo---

Are you falling in love with someone? Exactly!


Diaz, please.
What?
Kamu tahu Rizal sudah beristri khan?
Yez.
Apa kamu tak memikirkan perasaan isterinya? She’s woman, same with you!
Tapi saya … mencintainya.
Aduh, Diaaaazzzzz … sadar dong! Semua itu nggak cukup dengan CINTA!

Someone, help me please :’((


Harusnya sejak awal saya sadar bahwa nggak mungkin lelaki seganteng dia belum punya gandengan. Stupid you, Di!

Meski akhirnya Rizal mengakui bahwa dia mencintai saya, tapi saya tetap merasa tak nyaman dengan status maritalnya. He’s married to someone, please! Okelah mereka belum punya anak meski dua tahun pernikahan mereka tapi he’s a husband! Huhuhuhu, rasanya saya pengen nangis aja kalau tahu betapa malangnya saya. Sekalinya ketemu lelaki ganteng dan sholeh, eh udah punya isteri.

Tapi GUE CINTA! Aduh, Di ... kamu memang sudah gila!

Semua makin membuat saya stress saat Rizal mengajak saya bertemu. Saya siapkan hati saya untuk semuanya. Sore itu sepulang dari kantor saya langsung menuju resto tempat kami biasa bertemu. Rizal sudah sampai duluan. Dan saya sedikit terkejut ketika kami memakai warna yang sama. Saya dengan jilbab biru muda dan gamis dengan warna senada. Dan lelaki itu semakin terlihat tampan dengan jas kemeja biru mudanya. Tapi seya mencoba untuk tak lagi percaya dengan apa yang disebut dengan kemiripan.

Lima menit kemudian.

”Dek, saya sudah berpikir panjang tentang kita.”

Saya pura-pura mengaduk orange juice yang ada di hadapan saya.

“Dek, kita sudah banyak dosa.”

Hati saya semakin deg-degan. Saya sengaja mengalihkan pandangan saya ke luar resto karena saya tahu Rizal sedang menatap saya.

“Kita harus segera mengakhiri semua ini, dek.”

Well, Di. Kamu lihat kan? Nggak mungkin dia akan meninggalkan isterinya. Siap-siap kehilangan, Di.

”Ya ... Saya tahu, Bang ....” saya mencoba menyembunyikan kegugupan saya.

Tiba-tiba saja mengalun tembang Sempurna-nya Andra and The Backbone dari sound resto ini. Ugh! Kenapa juga lagu ini sih …??

“Ehm, dek. Saya sudah berpikir panjang dan istikharah.”

Lagi-lagi saya cuma bisa diam.

Tuhan, saya nggak mau dengaaaaaaaaaaarrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr.

“Will you marry me ...?”

Hah??

Traaaangggggg!!!!

Sendok yang saya pegang jatuh. Dan membuat saya terpaksa bertatap mata dengan lelaki itu. Matanya teduh, ada sebentuk sabit di wajahnya.

Duh, ganteng banget nih orang. Kenapa kita nggak ketemu dari dulu sih? Huhuhuhuhu protes saya dalam hati.

Glekkh!

“Maksud Abang apa?”

“Kita menikah, dek.”

Kita ...??

“Ehm .... bagaimana dengan Mbak Niken, Bang?”

Dia menghela nafas.

Benarkah kamu lebih memilihku, Bang? tanyaku dalam hati.

“Dia akan jadi kakakmu, Dek.”

W-whaaaaat?

”Dia tetap menjadi isteri saya, Dek.”

Tuh kaaaaaaaaaaaaaaaann ....

”Terlalu mendadak, beri saya waktu mempertimbangkannya.”

Poligami?

Tak pernah terpikir dalam hidup saya jika saya dipinang oleh lelaki yang sudah beristeri. Untuk jadi yang kedua. Kedua.

Kedua mata saya mulai memanas. Saya takut tak bisa menahan airmata yang sepertinya mendesak ingin keluar, maka saya pun beranjak pergi meninggalkannya termangu sendiri.

Ah, Tuhan .... Engkau mau mengajariku apa?

---oo0oo---

Malamnya saya menumpahkan semua perasaan saya pada Fika, satu-satunya sahabatku yang paling kupercaya untuk semua cerita-ceritaku termasuk tentang lamaran Rizal.

”Di, kamu sudah mempertimbangkannya?” tanyanya.

Kuseruput kopi di depanku.

”Di, saya tahu kamu begitu mencintainya. Tapi, jangan sampai semua itu mengalahkan logikamu.”

Saya masih diam sambil memandangi langit yang malam itu tak berbintang.

”Di, pernahkah kamu memikirkan perasaan isterinya? Apa isterinya mau menerimamu sebagai adiknya? Apa ... apa dia tidak sakit hati ketika tahu suaminya mencintai orang lain. Ketika tahu bahwa dia bukan satu-satunya.”

”Fi, apa saya salah kalau memilih menjadi yang kedua? Bukan yang pertama .... dan satu-satunya.”

Fika tersenyum.

”Ini tak mudah bagi siapapun, Di. Siapapun perempuan itu. Pikirkan kembali. Rizal, isterinya, dan kamu. Juga keluarga besar kalian.”

Pecah juga tangis saya. Fika mendekat dan memeluk saya dengan erat.

“Kudoakan selalu kebaikan untukmu, Di sayang ….” ucapnya dengan terbata-bata.

---oo0oo---

Dingin bayu tak menjadikanku ragu
Kedamaian t'lah lama ada di kalbu
Walauku melangkah sendiri
Jiwaku tak sepi
Ku dapat apa yang kucari dan tak harus ku miliki

Rinduku mencair dalam rintik air
Bagai selimut kaca yang menemani tidurmu
Kasihku bicara dalam sunyi senja
Hadirku tanpa kata, tanpa satu rahasia lagi

Ketulusan tak pernah berjejak pinta
Janji, fana, manis kata dunia, semua akan berlalu
Sepi yang mereka sangka sebuah siksa
Hampa yang mereka duga akhir segala-galanya

Apa yang kau sebut sejati jadi milikku kini
Karena apa yang kau cari tak perlu kau miliki
Sekeping damai surga yang hadir di jiwa
Jadi milikmu selamanya dengan mencintaimu

Cintaku mengalir tak akan berakhir
Tak perlu kau mengerti arti ketulusan ini
Cintaku mengalir tak akan berakhir
Tak perlu kau pahami arti keyakinan ini
Arti ketulusan ini
Arti keyakinan ini*

Lagu ini kutuliskan kembali, untuk seseorang yang harus tahu bahwa tak selamanya kita akan memiliki apa yang kita inginkan.

Harusnya kita sadar, sejak awal pertemuan kita adalah salah.

Cinta yang berkah adalah cinta yang membahagiakan semua orang.
Cinta itu tumbuh bukan untuk saling menyakiti, tapi untuk menentramkan.
Maka, biarlah cinta ini kubawa pergi.
Dan kutiupkan ke langitNya.

Dan biar Alloh yang akan membawanya ke genggaman yang menjadi haknya.

Ps: Sorry, I Love You.

*Tak Perlu Memiliki, dipopulerkan oleh RSD

Posted by kletingkuning
Mar, '11 03:15 AM
for everyone


Beberapa menit setelah postingan itu, seorang lelaki terpaku di depan komputernya. Darahnya berdesir halus. Ah, seperti ada yang mencubit sakit hati kecilnya.

Saya tahu, kamu akan memilih.


----end-----


dapet ide terus gak sabar nulis ... lima jam jadi deh ... lama yaaa
heheheh
just a fiction :D

salam,

ucixholic


nb: gambar ilustrasi dari album pribadi

Saturday, July 23, 2011

jet lag



What time is it where you are?
I miss you more than anything
Back at home you feel so far
Waitin for the phone to ring
It's gettin lonely livin upside down
I don't even wanna be in this town
Tryin to figure out the time zones makin me crazy

You say good morning
When it's midnight
Going out of my head
Alone in this bed
I wake up to your sunset
It's drivin me mad
I miss you so bad
and my heart heart heart is so jetlagged

What time is it where you are?
5 more days and i'll be home
I keep your picture in my car
I hate the thought of you alone

I've been keepin busy all time
Just to try to keep you off my mind
Tryin to figure out the time zones makin me crazy
I miss you so bad
I wanna share your horizon
and see the same sunrising
Turn the hour hand back to when you were holding me.


nemu Jet-Lag nya Simple Plan http://eemoticons.net




SUKAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA http://eemoticons.net

nb: gambar jepretan sendiri

percuma

Sekeras apapun aku berusaha, tetap tak ada harganya
Sekeras apapun aku mencoba, selalu tak ada artinya






Apakah darah yang mengalir ini tak cukup menjadi penawar untuk semua luka ...?



Alloh, peluk aku ...

----------tertelungkup sepi------

hariku bersama skripsweet :’)



hari telah berganti
tak bisa ku hindari
tibalah saat ini
bertemu dengannya

jantungku berdegup cepat
kaki bergetar hebat
akankah aku ulangi
merusak harinya

mohon Tuhan untuk kali ini saja
beri aku kekuatan
tuk menatap matanya

mohon Tuhan untuk kali ini saja
lancarkanlah hariku
hariku bersamanya
hariku bersamanya

http://eemoticons.net

kau tahu betapa aku
lemah di hadapannya
kau tahu berapa lama
aku mendambanya

Tuhan tolonglah hari bersamanya
Tuhan tolonglah hari bersamanya
hari bersamanya

nyanyi buat my skripsweet http://eemoticons.net

nb:gambar jepretan sendiri :D

Thursday, July 21, 2011

grrmbllll grrmbllll grrmbllll

Ditengah kegalauan ngutak-atik variabel Social Integration ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ , nemu ini di kompasiana:

“Aku beli indomie karena di bungkusnya ada gambar telur, paha ayam, dan sayuran. Tapi saat aku buka cuma ada mie sama bumbunya doang. Sejak itu, aku gak mau lagi beli indomie. Ini ceritaku dan aku gak mau dengar ceritamu….!!!”



Dan sukses bikin saya ngakak guling2 ... grrmbllll grrmbllll grrmbllll
*okeh, back to journal (_ _”)


lalalalallal .... ƪ(˘⌣˘)┐ ƪ(˘⌣˘)ʃ┌(˘⌣˘)ʃ

once more, I love the poem ...!



Ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke Mekkah,
Ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di Wiraza,
Tapi aku ingin habiskan waktu ku disisi mu sayang ku….
Bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
Atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah Mandala Wangi

Ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danau
Ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
Tapi aku ingin mati di sisimu manisku
Setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
Tentang tujuan hidup yang tak satu setan pun tahu

Mari sini sayangku
Kalian yang pernah mesra
Yang pernah baik dan simpati padaku
Tegaklah ke langit luas
Atau awan yang menang

Kita tak pernah menanamkan apa-apa
Kita takkan pernah kehilangan apa-apa

Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan
Yang kedua dilahirkan tapi mati muda
Dan yang tersial adalah berumur tua

Berbahagialah mereka yang mati muda
Makhluk kecil, kembalilah dari tiada ke tiada
Berbahagialah dalam ketiadaanmu

*puisinya Soe Hok Gie, di film GIE, yang dibawakan oleh mas nichosap (^.^’)9 ... manis bangettt.

Wednesday, July 20, 2011

Ada Yang Memperhatikan Kita

Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-raba menaiki tangga bus. Dg tangannya yg lain dia meraba posisi di mana sopir berada, dan membayar ongkos bus. Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya. Setelah yakin bangku yg dirabanya kosong, dia duduk. Meletakkan tasnya di atas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang tongkat.

Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta. Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya. Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna. Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun di linkungannya.

Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya. Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg selama ini dicita-citakan. Merasa tak berguna dan tak ada seorangpun yg sanggup menolongnya selalu membisiki hatinya. "Bagaimana ini bisa terjadi padaku?" dia menangis. Hatinya protes, diliputi kemarahan dan putus asa. Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia protes, sebanyak apapun dia berdo'a dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali.

Di antara frustrasi, depresi dan putus asa, dia masih beruntung, karena mempunyai suami yg begitu penyayang dan setia, Burhan. Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yg bekerja sebagai security di sebuah perusahaan. Dia mencintai Yasmin dg seluruh hatinya. Ketika mengetahui Yasmin kehilangan penglihatan, rasa cintanya tidak berkurang. Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin tenggelam ke dalam jurang keputus-asaan. Burhan ingin menolong mengembalikan rasa percaray diri Yasmin, seperti ketika Yasmin belum menjadi buta. Burhan tahu, ini adalah perjuangan yg tidak gampang.
Butuh extra waktu dan kesabaran yg tidak sedikit.

Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja di perusahaannya. Dia berhenti dg terhormat. Burhan mendorongnya supaya belajar huruf Braile. Dg harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan. Tapi bagaimana Yasmin bisa belajar? Sedangkan untuk pergi ke mana-mana saja selalu diantar Burhan? Dunia ini begitu gelap. Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan.

Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan ke mana saja sendirian. Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian? Berjalan sendirian? Pulang-pergi sendirian? Siapa yg akan melindunginya ketika sendirian? Begitulah yg berkecamuk di dalam hati Yasmin yg putus asa.

Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yg sedang frustasi dg sabar. Dia merelakan drinya untuk mengantar Yasmin ke sekolah, di mana Yasmin musti belajar huruf Braile. Dg sabar Burhan menuntun Yasmin menaiki bus kota menuju sekolah yg dituju. Dg susah payah dan tertatih-tatih Yasmin melangkah bersama tongkatnya. Sementara Burhan berada di sampingnya. Selesai mengantar Yasmin dia menuju tempat dinas. Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin. Lengkap dg seragam dinas security.

Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar; pulang dan pergi. Bagaimanapun juga Yasmin harus bisa mandiri, tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya. Sebab dia juga punya pekerjaan yg harus dijalaninya. Dg hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak tersinggung dan merasa dibuang. Sebab Yasmin, bagaimanapun juga masih terpukul dg musibah yg dialaminya. Seperti yg diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu.Dia
merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan. "Saya buta, tak bisa melihat!" teriak Yasmin. "Bagaimana saya bisa tahu saya ada di mana? Kamu telah benar-benar meninggalkan saya."

Burhan hancur hatinya mendengar itu. Tapi dia sadar apa yg musti dilakukan. Mau tak mau Yasmin musti terima. Musti mau menjadi wanita yg mandiri. Burhan tak melepas begitu saja Yasmin. Setiap pagi, dia mengantar Yasmin menuju halte bus. Dan setelah dua minggu, Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte. Berjalan dg tongkatnya. Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya, di manapun dia berada. Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri, dg tenang Burhan pergi ke tempat dinas.

Sementara Yasmin merasa bersyukur bahwa selama ini dia mempunyai suami yg begitu setia dan sabar membimbingnya.
Memang tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia pergi. Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar, sebab Burhan juga punya pekerjaan yg harus dilakoni.

Dan dia adalah wanita yg dulu, sebelum buta, tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yg tak bisa diam saja. Kini dia harus menjadi Yasmin yg dulu, yg tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan belajar.

Hari-hari pun berlalu. Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar, dg mengendarai bus kota sendirian. Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata, "saya sungguh iri padamu". Yasmin tidak yakin, kalau sopir itu
bicara padanya. "Anda bicara pada saya?"

" Ya", jawab sopir bus. "Saya benar-benar iri padamu". Yasmin kebingungan, heran dan tak habis berpikir, bagaimana bisa di dunia ini, seorang buta, wanita buta, yg berjalan terseok-seok dg tongkatnya hanya sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya, membuat orang lain merasa iri?

"Apa maksud anda?" Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu.
"Kamu tahu," jawab sopir bus, "Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini, seorang lelaki muda dg seragam militer selalu berdiri di sebrang jalan. Dia memperhatikanmu dg harap-harap cemas ketika kamu menuruni tangga bus. Dan ketika kamu menyebrang jalan, dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum puas begitu kamu telah melewati jalan itu. Begitu kamu masuk gedung sekolahmu, dia meniupkan ciumannya padamu, memberimu salut, dan pergi dari situ. Kamu sungguh wanita beruntung, ada yg memperhatikan dan melindungimu".

Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin. Walaupun dia tidak melihat orang tsb, dia yakin dan merasakan kehadiran Burhan di sana. Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung, bahwa Burhan telah memberinya sesuatu yg lebih berharga dari
penglihatan. Sebuah pemberian yg tak perlu untuk dilihat; kasih sayang yg membawa cahaya, ketika dia berada dalam kegelapan.

---------------------------

Kita ibarat orang buta
Yg diperintahkan bekerja dan berusaha
Kita adalah orang buta
Yg diberi semangat untuk terus hidup dan bekerja
Kita tak bisa melihat Tuhan dan malaikat
Tapi Dia terus membimbing
Dia memompa semangat kita
Cemas dan khawatir dg langkah kita
Dan tersenyum puas
Melihat kita berhasil melewati ujian-NYA

sumber: http://www.dudung.net/artikel-islami/ada-yang-memperhatikan-kita.html

Monday, July 18, 2011

sunrise and ............ me :D



enaknya jalan pagi-pagi.
menikmati udara segara.
sekalian ngeksis wkwkkwkwkkwkwkwk




























begitulaaaaaaaaaaaaaaaaah .. baagus khann viewnya ..? heheh jepretan siapa dolo *sombong

Friday, July 8, 2011

Jika dia menjemputmu, apakah engkau siap …?

Bagaimana kau merasa bangga,
akan dunia yang sementara
Bagaimana kau bila semua,
hilang dan pergi meninggalkan dirimu*


Satu lagi tambahan episode tentang kematian.

Mungkin Alloh lebih sayang padanya, sehingga memanggilnya lebih cepat dari kami.

Sebuah kabar mengejutkan yang saya dapatkan hari ini.

Sore tadi ada sms masuk ke Soner saya.

Aslm. Innalillahi wainnailaihi roji’un. Telah meninggal dunia dengan tenang DIAN TRI CAHYONO (Ketum BPPI 09) hari Jumat 8 Juli 2011 jam 15.00 dikarenakan sakit di Madiun. Mohon doa dari teman-teman, agar dosa almarhum diampuni dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.
Sender : X
08-07-2011 17:32


Allahumma firghlahu warhamhu wa'afi'i wafua'anhu...
semoga Alloh mengampuni dosanya dan melapangkan jalanNya di akhirat.
Amin Allohumma amin.

Antara kaget dan setengah tak percaya mendengar kabar itu. Masih jelas terbayang wajah beliau Sabtu yang lalu. Rupanya itu menjadi pertemuan saya yang terakhir dengan beliau, setelah berapa tahun tak bertemu.

Sabtu lalu, 2 Juli 2011, pagi-pagi saya ke kampus. Kebetulan ada teman dekat saya yang hari itu akan sidang skripsi, jadi saya menemani dan menungguinya sampai selesai. Sekalian menggelorakan semangat saya untuk menyusulnya :D. Pagi itu juga saya bertemu dengan beliau, yang dengan wajah tenang memakai seragam putih-hitam dan berdasi.

Saya sapa beliau.

”Dian, mau sidang ya?”

“Iya, mbak.”

“Sukses ya.”

“………………….”

Sosok dengan wajah malu-malu itupun berlalu. Sibuk mempersiapkan moment paling penting dalam sejarah hidupnya sebagai mahasiswa. Moment dimana seorang mahasiswa mempertanggungjawabkan statusnya selama di kampus.

Kebetulan ruang sidang beliau bersebelahan dengan teman saya, saya sempat melihatnya bolak-balik mengecek kehadiran dosen penguji. Tak sempat bertegur sapa lagi, takut mengganggu konsentrasinya menghadapi ujian. Ya, saya hanya berdoa semoga Alloh memudahkan sidangnya hari itu. Setelah teman saya selesai dan mendapatkan nilai sidang skripsinya, saya segera pulang. Dan rupanya, hari itu adalah hari terakhir saya berjumpa dan bercakap dengan beliau.

Ketika mendengar kabar meninggalnya beliau, saya kembali teringat kenangan saat bersama adik yang shaleh ini. Ingat saat study banding ke Gresik (Jatim) kemudian sampai di kampus ternyata masih jam 3 pagi, dan akhirnya pulang ke kos dengan diantar oleh beliau ditemani salah satu teman saya juga. Dan banyak lagi event kerjasama di kampus yang pernah kami dan teman-teman ikuti. Kebetulan pernah seamanah dengan beliau di beberapa organisasi kampus, salah satunya BPPI FE UNS (LDK di FE) dimana beliau pernah menjadi ketuanya. Saya teringat dengan kebaikan-kebaikan beliau. Semoga menjadi pemberat timbangannya di akhirat, amin.

Yang membuat saya speechless adalah beliau pergi sesaat setelah menyelesaikan amanah studinya di kampus, amanah yang dipertanggungjawabkannya pada kedua orangtua tercinta.

Semoga Alloh mengampuni segala dosanya, melapangkan jalannya dan memberikannya tempat terbaik di sisi Alloh. Saya tahu beliau orang baik, sholeh insya Alloh. Semoga amalan beliau memperjuangkan dakwah di kampus menjadi pemberat timbangannya kelak. Amin Allohumma amin. Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabaran.

Itulah K.E.M.A.T.I.A.N. Bicara tentang kematian adalah bicara tentang waktu. Ya, waktu. Ah, berapa lamakah lagi bisa bercanda bersama teman-teman, berapa lama lagi melakukan segala sesuatu yang diinginkan, berapa lama lagi waktu saya untuk membaktikan diri pada orang tua, dan berapa lama lagi jatah hidup di dunia?

Ah, jika saatnya saya harus “pulang”, saya ingin “pulang” dalam keadaan terbaik. Dalam kondisi keimanan saya yang paling baik, yang paling tinggi, yang paling manis yang pernah saya punya.

Saya ingin “pulang” dalam pelukan orang yang mencintai saya (dan saya mencintainya), ingin berada diantara orang-orang yang mencintai saya dan saya cintai. Sehingga, meskipun mereka menangis sedu dengan kepergian saya, saya tetap akan tersenyum ikhlas. Ah, kematian yang indah.

Tetapi semua harus melewati prosesnya. Jika saya inginkan akhir yang indah, maka saya harus berusaha menjaga diri dalam kebaikan. “karena surga bukanlah kado yang dihadiahkan begitu saja?”. Saya harus menjemputnya, seperti jika suatu saat kematian menjemput saya.

Ketika beberapa orang yang saya cintai meninggalkan saya, dengan sangat tiba-tiba, dan akhirnya sukses meruntuhkan pertahanan saya. Lagi-lagi, secara manusiawi, air mata saya selalu mendesak keluar begitu menyadari bahwa mereka telah tiada dan hati remuk redam. Selalu membuat saya bertanya, sedang apa mereka di alam kubur? Lapangkah alam kubur mereka? Sukseskah wawancara mereka dengan malaikat-Nya? Allohu Akbar! Saya hanya mampu berdoa, semoga kelak saya dipertemukan dan dikumpulkan dengan orang-orang yang saya cintai di jannah-Nya. Amin ya Rabb ...

Ya, ternyata kematian mengajarkan saya bahwa I’am Nothing. Saya bukan siapa-siapa. Saya tak pantas sombong dengan apa yang saya miliki, karena kelak semuanya akan kembali pada-Nya.

Astaghfirullahal’adziim, berapa banyak sebenarnya amal yang saya punya? Jangan-jangan sudah habis di dunia, sebelum sempat saya nikmati di akhirat kelak. Tidaaaaak!

Alloh, jagalah setiap keikhlasan dalam setiap langkah saya.

Berhentilah sombong, perbanyak sedekah, perbanyak berbuat baik, perbanyak ibadah, dan berhenti berprasangka buruk pada orang lain.

Semoga Alloh selalu menjagaku, menjaga kita semua.
Dan kelak, ketika utusan-Nya datang ... maka saya telah siap.

Bagaimana kau merasa bangga
Akan dunia yang sementara
Bagaimana kau bila semua
Hilang dan pergi meninggalkan dirimu

Bagaimanakah bila saatnya
Waktu terhenti tak kau sadari
Masihkah ada jalan bagimu
Untuk kembali mengulang ‘kan masa lalu

Dunia dipenuhi dengan hiasan
Semua dan segala yang ada akan kembali pada-Nya

Bila waktu t’lah memanggil
Teman sejati hanyalah amal
Bila waktu t’lah terhenti
Teman sejati tinggalah sepi*

..............................>>

Sudut kamar, 08/07/2011 10:53 PM
:mengingat kembali kematian, hingga tiba masanya nanti saya bertemu dengannya .....:

*nasheed from Opick, Bila Waktu T’lah Berakhir

Thursday, July 7, 2011

Apa dosaku hingga kau buang aku, Ibu?



Siang kemarin, terjadi percakapan antara aku dan seorang teman.

A : ucix, boleh tanya?
B : apa say?
A : ki konco kosku ki hamil di luar nikah
ortunya g tahu
pacarnya g tanggung jawab
dia g punya kerjaan n g punya duit
B : apa gak sebaiknya
kamu kasih saran ke temenmu
supaya bilang ke ortunya
kasihan juga kan ortunya
A : udah dibilangin sejak lama ma anak2 sekos
tapi dia g mau
takut ma orang tuanya mungkin
ortunya di kota X
B : brp bulan?

A : dia di sini sama kakaknya
tapi kakaknya juga g tahu kalo dia hamil
hpl 23 juli
kene sing konco kose yo melu was2
gile ajeeeeeeeeeee
nek sakwayah2 kroso po ra kene yo sing panik
B : lha? terus nek misal ntar lahir, anake mau dikemanain?
lha ortunya gak tau say
A : ortunya bener2 g tau
g tau anake meh diapakke
tapi jare cah kos
anake meh digolekke wong sing gelem ngadopsi
B : innalillahi
A : mbuh piye, aku g mudeng pola pikire konco kosku kui

bla bla bla ….


Saya miris aja denger cerita temen saya itu.
Wastaghfirullahal’adziim.
Kok kayaknya enak banget ya, habis ngelahirin terus itu anak “dibuang” situ aja.
Masya Alloh, saya sering nggak habis mikir dengan orang-orang seperti ini.
Sudah tahu resikonya, tapi masih saja melakukannya.
Baru juga pacaran, mau aja diapa-apain.
Kalau udah kejadian gitu … yang cowok lari dari tanggungjawab.
Akhirnya ceweknya juga yang sengsara sendirian.
Itu orang pada mikir apa sih waktu ngelakuin dosanya, mikir enak kali ya
Nggak mikir dosa, nggak mikir orangtua nanti gimana??
Nggak ada kan orangtua di dunia ini yang seneng anaknya ngelakuin dosa??
Nggak ada!

Wastaghfirullahal’adziim.
Jangan biarkan aku terbelokkan dari hidayahMu ya Rabbi ...


Setan emang banyak di dunia.
Apa nggak inget, dulu setan itu dah janji buat nyelakain manusia biar ngikut mereka di neraka?
Makanya hati-hati cui!

Kasihan bayi-bayi yang nggak berdosa itu.
Dibuang, bahkan yang lebih kejam dihilangkan nyawanya hanya karena dosa orangtuanya.

Lalu akan kau jawab apa, ketika mereka bertanya, “Apa dosaku hingga kau buang aku, Ibu?”

Bayi-bayi itu yang seharusnya lahir dari sebuah KEHALALAN, yang seharusnya menjadi generasi pejuang Islam, yang seharusnya menjadi penebar kebaikan di bumi ... dibuang, dihilangkan nyawanya hanya karena menganggabnya sebagai sebuah aib, padahal aib itu sendiri adalah orangtuanya.

Begitu banyak peristiwa yang sama, yang seharusnya bisa kita ambil hikmah dan pelajarannya ... tetapi kita terlalu menutup mata dengan semua itu.
Ya, kita seharusnya belajar lebih banyak lagi.

Faghfirli ya Alloh ...
Untuk segala dosa yang hamba lakukan.
Hanya berharap semoga Engkau berikan ampunanMU dan menjaga hidayah ini agar tetap lurus di jalanMu.
Amin Allohumma Amin.


*gambar koleksi pribadi

Chori Chori Chupke Chupke

Saya nggak terlalu tahu arti dari Chori Chori Chupke Chupke kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Itu adalah salah satu judul dari sekian banyak film popular India. Pemain utamanya mas Salman Khan, mbak Rani Mukheerji, sama mbak Pretty Zinta. Kenal khan? Hehehe .Kebetulan saya pernah menontonnya. So far, alur ceritanya bagus. Tapi saya menangkap ada sebuah pesan yang buruk di film itu.

Apakah itu ………….?



Review filmnya dulu ya. Film Chori Chori Chupke Chupke ini berkisah tentang sepasang lelaki dan perempuan yang bertemu di sebuah pesta pernikahan yang kemudian ternyata telah dijodohkan oleh keluarga masing-masing. Keduanya lalu menikah, dan tak lama setelah itu sang perempuan hamil. Di tengah kehamilannya, sang isteri mengalami keguguran dan divonis tak bisa hamil lagi. Sang suami tak mempermasalahkan hal itu karena baginya memiliki sang isteri sudah lebih dari cukup. Tetapi sang isteri yang mengetahui bahwa kedua keluarga besar mereka sangat menginginkan anak dari mereka akhirnya menyuruh sang suami untuk mencari perempuan yang mau mengandung anak mereka (bukan mencari isteri lagi, tapi mencari perempuan yang mau ditanami benih).

Sang suami yang tadinya tak mau tetapi setelah dipaksa oleh sang isteri akhirnya bersedia memenuhi permintaan sang isteri. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya sang isteri menemukan seorang PELACUR yang cukup terkenal di salah satu diskotek (pub, atau apa lah namanya itu). Nah, si isteri menyuruh sang suami untuk mendatangi perempuan itu. Singkat cerita, sang pelacur (duh, gak enak banget nyebutnya) tadi bersedia dibayar untuk melahirkan anak dari si lelaki tadi. Kemudian sepasang suami-isteri ini ceritanya disuruh honeymoon lagi sama keluarganya biar bisa menghasilkan anak. Si pelacur ini juga dibawa sekalian dan diperkenalkan juga ke keluarga mereka sebagai isteri dari salah satu teman mereka yang katanya lagi tugas ke luar negeri.

Singkat cerita lagi, honeymoon-lan mereka bertiga. Si isteri kemudian menyuruh sang suami untuk segera melakukan tugasnya itu dengan si pelacur. Digambarkan si isteri agak sedih gitu saat tahu si suami berbagi dengan perempuan lain. Lalu hamil deh si pelacur tadi, sukses misi “membuat anak” mereka! Nah di tempat honeymoon itu juga terjadi banyak hal (adegan-adegannya mirip sama Pretty Woman-nya Julia Roberts) yang akhirnya membuat si pelacur tadi malah jatuh cinta beneran sama si suami dan malah berencana nggak mau menyerahkan bayi yang dikandungnya sesuai dengan perjanjian diantara mereka bertiga. Nah kebingungan deh ini sepasang suami-isteri. Oya, si isteri tadi setelah tahu bahwa si pelacur positif hamil kemudian membuat dirinya seolah-olah hamil (masang bantal di perut biar kelihatan kayak orang hamil gitu). Begitu pulang, mereka bertiga disambut meriah sama keluarganya. Terus diadainlah upacara buat kehamilan (bo’ong2an) si isteri tadi, kayak upacara2 4 atau 7 bulanan kalau di adat Jawa gitu. Si isteri menyuruh si pelacur tadi untuk menggantikan posisinya (wajahnya ditutupi pakai kain sari ala India jadi nggak kelihatan siapa yang didalamnya) untuk didoa-doain di upacara itu. Gara-gara perhatian keluarga besar itu, si pelacur ini makin nggak mau menyerahkan bayinya. Sampai si isteri memohon-mohon lho.

Nah tibalah saatnya hari kelahiran itu. Dua-duanya, si isteri dan si pelacur sama-sama masuk ruang persalinan. Ternyata kondisi si pelacur agak mengkhawatirkan, dan sama dokternya dikasih pilihan yang mau diselamatkan ibu (si pelacur) atau bayinya. Si isteri bilang “Selamatkan ibunya, Dok.”. si pelacur tadi kaget mendengar perkataan si isteri, si pelacur ini tadinya mikir kalau si isteri pengen anaknya banget jadi yang musti diselametin ya si bayinya. Akhirnya dia sadar dan bersedia menyerahkan bayinya kepada sepasang suami isteri tadi. Tentu saja semua itu tanpa sepengetahuan keluarga besar si suami-isteri tadi. Keluarga besar mereka yang juga begitu perhatian sama si pelacur diberi tahu kalau bayi yang dilahirkan si pelacur meninggal.

Endingnya, sepasang suami-isteri tadi hidup bahagia bersama bayi si pelacur tadi (dan keluarga besar mereka tetap tak tahu kebohongan di balik semua itu), sementara si pelacur tadi memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh dari mereka.

Hihihi, reviewnya panjang banget.

Dari film itu, saya jadi mikir gini:

1)Kok si isteri malah menyuruh suaminya berzina (maaf) ...? Parahnya lagi, si suami mau.
2)Kenapa perempuan yang disuruh untuk mengandung bayi suami-isteri tadi adalah seorang pelacur (maaf) ...? Kenapa nggak perempuan baik-baik saja, bukankah lebih banyak ....? dan kenapa nggak dinikahi aja, khan lebih halal ...?
3)Suami-isteri ini kayak tolong menolong dalam kebathilan.
4)Film ini kayak melegalkan perzinahan (innalillahi), lihat saja inti ceritanya.


Nggak tahu, saya nggak sreg aja sama isi film ini. Okelah si sutradara pengen menggambarkan tentang perjuangan si isteri demi membahagiakan suami dan keluarga besarnya. Tapi, dengan sebuah jalan yang buruk ....? Saya berani katakan itu jalan yang bathil karena jelas-jelas di film itu si isteri menyuruh suaminya untuk berhubungan dengan perempuan lain tanpa ikatan pernikahan. Jadi kayak seolah-olah PEMBOLEHAN terhadap dosa. Saya sampai bingung nyebutnya. Dan herannya lagi, kenapa si isteri tadi nggak cari perempuan baik-baik aja, malah nyari pelacur yang jelas-jelas lebih banyak resikonya. Wong kaum lelaki saja disarankan untuk mencari IBU yang shalehah untuk anak-anaknya kelak. Lha, ini kok malah pelacur. Hal kayak gini bisa jadi membuat sebuah mindset bahwa boleh melakukan dosa demi kebaikan. Kebaikan untuk siapa coba? Nggak ada tuh yang namanya pelegalan dosa. Kalau gitu, lama-lama manusia bisa jadi setan beneran. Nah kalau kayak gitu, setan dah nggak ada kerjaan lagi dong? Kwaa kwaaaaa ...........

Ada baiknya, para pembuat film kalau mau membuat film agak ”mikir” dikit lah terhadap pesan yang mau disampaikan dari film tersebut. Kasihan yang nonton, kalau nggak bisa filter beneran, itu film langsung dicerna secara mentah. Mau jadi apa kita nanti?

Kenapa film ini yang saya review? Karena ini tentang PEREMPUAN. Saya tahu, perempuan itu istimewa. Sangat istimewa. Dan keistimewaannya itu harus dijaga. Seutuhnya.



Salam,
----------ucixholic----


#Gambar dari google

Wednesday, July 6, 2011

geje : perempuan, jeruk, & upil

PB : (pasang lirikan maut) mari mbak, mo beli apa? *eaaaa ...
MM : jeruknya manis gak, bang?
PB : manis kok mbak, apalagi kalo makan jeruknya sambil ngliatin abang :p
MM : gubrakkk (0MG! ==a)
PB : cobain, mbak
MM : (tengok sana-sini) ehm... jeruknya berapaan, bang?
PB : oh, cuman 12 rebu sekilo.
MM : hah? 12 rebu? mahal amat, bang? jeruk seupil-upil gitu..
PB : ya ampun mbak, cantik2 kok upilnya segedhe jeruk sih ...
MM : ??@#*※?!@#$%^&*()^%$#$@!


keterangan:
PB = Penjual Buah
MM = Mbak-Mbak

geje, 160610

tetap tegak ya?

Ucix pasti kuat.
...
...
...
Jangan berhenti.
Tetap tegak ya?

sender:
A. Paramita S.
15-07-2010 21:10








biru.
tapi membuatku haru.

*terimakasih, mit. begitupun, dirimu.*

Ya, saya tahu.
Semua ini akan ada akhirnya.
Semuanya akan sampai di ujungnya.
Entah apa, bagaimana, dimana, kenapa, atau siapa.

Bukan karena aku ingin tahu ujungnya.
Tidak.
Tapi karena aku (semakin) yakin bahwa pada setiap ikhtiar-ku, Engkau sangat tahu dengan tepat bagaimana ujungnya.

Alhamdulillah ya Rabb...
Ikhtiarku tak sia-sia, kali ini.

*napas lega, a little*

Winnie-the-Pooh

Piglet sidled up to Pooh from behind.

"Pooh?" he whispered.

"Yes, Piglet?"

"Nothing," said Piglet, taking Pooh's hand.

"I just wanted to be sure of you."



— A.A. Milne (Winnie-the-Pooh)

Karena Aku Sahabatmu, Rey

“Hana!!!”
Rey berlari kecil menuju ke arah seorang gadis berjilbab biru langit yang dipanggilnya Hana. Hana menoleh tepat ketika Rey telah sampai di hadapannya.
“Ssttt… Kukenalin sama seseorang, yuk?!” ucap Rey setengah berbisik di telinga Hana.
Disamping Rey ada seorang lelaki tampan.
“Hana, ini temen baruku. Temen baru kita. Namanya Raka. Dia pandai melukis lho!” Rey mengenalkan lelaki disampingnya.
Laki-laki berkacamata minus itu mengulurkan tangannya tapi Hana menyambutnya dengan tangkupan kedua tangan di dadanya. Lelaki itu paham.
“Raka.” ucapnya singkat.
Oh .. Tuhan ... kenapa sosoknya semakin cantik saja ... meski terbungkus rapat oleh kain lebar itu ... batin laki-laki itu.
Hana tersenyum. Kaku.
Ah… kenapa aku harus ada di antara mereka. Bodoh!!
***

Sore yang tak begitu cerah. Di luar jendela gerimis-gerimis kecil tampak semakin indah dengan lukisan pelanginya. Dan Hana masih setia di meja belajarnya. Matanya menerawang jauh ke luar jendela, mencoba meniti pelangi di hatinya. Hana memainkan pena di tangannya. Dan otaknya mulai memaksa untuk mengeluarkan slide-slide kecil yang istimewa.
Hana lahir sebagai bayi …
Tangis bahagia mengiringi kelahirannya di dunia. Tapi kebahagiaan itu hanya sekejap karena Allah telah memilihkan takdir untuknya dan untuk sang Bunda. Allah lebih menyayangi Bundanya. Dan Hana hanyalah bayi, yang hanya tahu bahwa ketika keluar dari gua garba sang Bunda, tugasnya adalah membawa sebuah tangis bahagia. Tapi ternyata kali ini ada tangis sendu mengiringinya. Hana masih beruntung, di sekelilingnya ada 4 lelaki tampan yang selalu siap berperan menggantikan Bundanya, seorang ayah dan 3 kakak lelakinya. Satu-satunya wanita berhati lembut yang dikenalnya hanyalah Bibi Sumi, pembantu di keluarga Hana. Karena dari wanita tua itulah, Hana mulai mengenal siapa wanita yang melahirkannya.

Hana tiga belas tahun …
Hana mulai remaja. Posturnya sudah mencapai 168 cm walau baru kelas 2 SMP. Hana tumbuh menjadi gadis tomboy yang keras, tapi pendiam. Satu lagi, Hana mewarisi kecantikan wanita yang telah melahirkannya. Tapi Hana tetaplah sosok dingin tanpa kata-kata dan tanpa ekspresi. Ya, Hana menjadi gadis pendiam, bahkan terkesan angkuh bagi sebagian teman-temannya.


Hana dan putih abu-abu …
Hana telah menjadi gadis remaja yang cantik dengan segudang kelebihan. Mulai dari atlet taekwondo yang pernah mengikuti beberapa kejuaraan bahkan hingga tingkat nasional, hingga menjadi aktivis KIR (Karya Ilmiah Remaja, sebuah program ekstrakurikuler di SMA-nya yang bergerak di bidang keilmiahan). Cerdas, tangguh tapi hatinya masih beku. Hatinya masih belum mau disentuh oleh sesuatu yang abstrak bernama cinta.
Hingga suatu ketika …

Hana menghela napas. Pedih.
Mulai tumbuh bunga-bunga liar di hatinya. Dan Hana ternyata membiarkannya hingga bunga-bunga itu merekah indah dan memenuhi ruang hatinya. Bunga-bunga liar itu telah menjelma menjadi sebuah taman firdaus di hatinya. Taman yang membuatnya selalu tersenyum kala ia bersedih dan membuatnya selalu menangis kala ia bahagia. Karena taman itu bernama cinta. Tepat di usianya yang ketujuh belas, Hana telah memutuskan untuk jatuh cinta. Meski ia sempat ragu apakah keputusannya untuk melabuhkan hatinya pada seorang makhluk bernama lelaki adalah keputusan yang tepat. Karena ia takut terluka ... karena cinta.

Jatuh cinta?

Oh… Sweety! batin Hana.
Hana dan Cintanya …
Cinta. Cinta ternyata telah melunakkan karang di hati seorang Hana. Di hati yang tak pernah disentuh oleh cinta seorang lelaki tampan. Karena hatinya telah penuh dengan cinta 4 lelaki yang selama ini telah menemani hari-harinya. Cinta dan kasih sayang yang telah diberikan oleh Ayah serta ketiga kakak lelakinya, Bang Hendy, Bang Hafidz, dan Bang Haryo, begitu besar dan tulus hingga terkadang Hana merasa tidak perlu lagi mencari cinta yang lain. Dia telah mendapatkan semuanya di sana.
Namun suatu ketika, Hana bertemu seorang lelaki tampan yang baik hati. Bibit cinta yang disemainya tak bertepuk sebelah tangan. Lelaki tampan itu, dialah yang menghampirinya dan menawarkan bahunya untuk bersandar.


Mata gadis itu berkaca-kaca.
Romantisme lima belas januari …
Pagi yang cerah, di sebuah sudut taman kota, ada dua makhluk duduk terdiam membisu. Membiarkan desiran angin yang berbicara.
Gadis itu masih saja memandangi selembar kertas berwarna biru langit yang di sudut kanan bawahnya terlukis setangkai lotus putih yang cantik. Gadis itu menghela napasnya yang terasa berat. Gadis itu menoleh ke arah pemuda yang duduk di sampingnya. Kedua pasang mata itu pun bertemu pandang.
Mata itu … batin pemuda itu lagi.
Gadis itu mengalihkan pandangannya. Dan pemuda itu pun mengikuti gerak matanya.
“Hatiku di lotus putih itu, dan engkaulah lotus putih itu” ucap pemuda itu.
Gadis itu terdiam. Dan tanpa disadarinya, ada dua butiran bening di pelupuk matanya.
Kenapa menangis, Bidadari kecilku … tanya pemuda itu dalam hatinya.
Sekali lagi pemuda itu menoleh. Ditatapnya kedua bola mata gadis manis disampingnya. Lagi-lagi pesona mata sang gadis membuatnya tertegun cukup lama.
Mata yang cantik … ada sebuah binar di sana… batin pemuda itu lagi.
Dua pasang mata itu bercahaya, menyiratkan sebuah bahasa bernama Cinta.

Mata Hana berkaca-kaca. Ditepisnya kenangan-kenangan itu. Hana tak ingin mengingatnya lagi.
Aku menginginkannya. Dia juga … Menyesalkah aku?
Hingga setengah jam berlalu, Hana masih termenung di meja belajarnya. Kertas berwarna biru langit yang di sudut kanan bawahnya terlukis setangkai lotus putih yang masih terlihat cantik, kini ada di hadapannya. Sudah hampir satu tahun lebih kertas itu disimpannya tapi masih tetap terlihat bersih dan cantik. Hana menemukannya kembali dalam tumpukan file-file lama di atas rak bukunya.
Hatinya berdesir ketika membaca kembali kata-kata yang tertulis di lembaran itu.
Hana, tahukah engkau …
Saat ini aku hanya mempunyai satu sayap untuk terbang, meraih cinta yang selama ini hanya diangan. Dan aku masih membutuhkan satu sayap lagi. Hingga akhirnya kutemukan pada seorang bidadari bermata jeli. Maukah engkau memberikan satu sayap itu padaku, duhai bidadari? Kita akan terbang bersama ...

with love,
Raka

Gombal !!! Tapi kenapa aku percaya ?
Dulu kata-kata itu telah menyentuh hatinya, membuatnya selalu merindukan sang Pangeran. Tapi kali ini Hana ingin merobeknya dan membuangnya jauh-jauh. Hana menyandarkan tubuhnya.
Ah ... betapa bodohnya aku waktu itu ... rutuknya dalam hati.
Karena pemuda di taman kota itu adalah teman baru Rey, si tampan Raka. Lelaki asing yang berhasil melunakkan karang di hatinya dengan lotus putihnya. Hana menghela napas. Ada gemuruh didadanya.
Dan gadis yang ada di taman kota itu adalah aku! Ya Rabb, bantu aku…
Di luar jendela, rintik-rintik kecil masih setia mengiringi lamunannya.
***

Reyvalina Ratna Handika.

Hana mengenal Rey ketika Ospek di kampusnya. Saat itu keduanya sama-sama satu kelompok. Pandangan Rey tentang Hana adalah dingin, cuek, jenius, simple tapi terkesan angkuh. Berbeda dengan Rey yang cerewet, periang terkadang kekanak-kanakan tapi supel. Tapi ada satu kesamaan yang dimiliki keduanya, sama-sama tomboy! Semula Rey segan untuk berkenalan apalagi bergaul dengan Hana. Tapi setelah Makrab Maru (Malam Pengakraban Mahasiswa Baru) pada hari terakhir Ospek, Rey mulai dekat dengan Hana. Dan di luar dugaan Rey, ternyata Hana tidak seangkuh yang dipikirkannya. Hanya saja mungkin karena Hana terlihat paling pendiam dan cuek, maka kesan yang muncul darinya adalah sikap angkuh. Tapi kesan itu telah memudar, setelah Makrab. Dan hingga semester kedua mereka kuliah, mereka telah menjadi sahabat dekat. Sifat Hana yang dingin dan cuek mampu mengimbangi sifat Rey yang cerewet, periang dan manja. Hana terlihat cukup dewasa dibandingkan dengan Rey. Kekaguman Rey terhadap Hana semakin bertambah ketika menginjak bulan keempat mereka kuliah, Hana memutuskan untuk berjilbab. Bahkan ikut aktif dalam organisasi dakwah di kampus mereka. Hal yang tak pernah dibayangkan sebelumnya. Tapi Rey tak pernah mempermasalahkan jilbab Hana, juga aktivitasnya di organisasi yang diikutinya. Bahkan Rey sangat mendukungnya. Tapi entahlah, sampai saat ini Rey belum berniat untuk mengikuti jejak Hana, berjilbab.
Tapi sekarang Hana merasa dunia ini benar-benar terasa sempit. Raka kembali hadir dalam hidupnya. Memberi sekat antara Rey dan dirinya.
Sehari sebelum Rey mengenalkan Raka pada Hana, Rey telah mencurahkan isi hatinya pada Hana.
“Ehm … gimana menurutmu, Han?” tanya Rey sambil tiduran.
Mata Rey menerawang langit-langit kamar kost Hana. Sementara Hana sibuk dengan komputer kesayangannya, mengerjakan laporan.
“Rey, kau tahu prinsipku untuk yang satu ini kan?”
Rey terdiam.
“Tapi ... kalau aku di posisimu, aku mau pacaran dengannya.”
Rey melongo, tak percaya.
“Setelah menikah!” ucap Hana sambil tertawa-tawa.
Blugg!!!
Sebuah bantal melayang ke arah Hana. Dan Hana hanya tertawa melihat Rey marah-marah.
Hana, maafkan aku. Aku belum bisa memahami prinsipmu yang satu itu. Tidak mau pacaran? Mungkin nanti, Han … batin Rey.
***

Sejak Rey mengenalkan Raka pada Hana, hubungan mereka menjadi semakin jauh. Hana seringkali berusaha menghindar bertemu dengan Rey sekaligus menghindar dari cerita-cerita Rey tentang Raka. Hana tahu cinta Rey begitu menggebu. Setiap saat yang dibicarakan Rey adalah lelaki itu. Rey yang tomboy sudah hilang, berganti dengan Rey yang suka sekali mematut diri di depan cermin. Dan Hana hanya bisa memendam perasaan di hatinya.
“He is my first love, Hana!” ucap Rey suatu saat.
Hana tak ingin merusak kehidupan Rey dengan cerita cinta dari masa lalunya. Bahwa Raka pernah mengorbankan segalanya untuk Hana. Bahwa Raka pernah membuat taman cinta di hatinya. Bahwa Raka pernah menawarkan bahunya untuk bersandar. Bahwa Raka lah yang mampu menyentuh karang di hatinya. Karena saat ini Raka adalah impian bagi Rey.
***

Di sebuah taman perpustakaan pusat kampus …
Sepi. Desiran angin sore menerpa jilbab lebar Hana.
“Mau apa kesini? Kita tak ada urusan kan?” tanya Hana dengan nada datar.
Bukankah kita sudah tak ada hubungan apa-apa lagi ... sejak kau memutuskan untuk kuliah di Sidney? Dan sungguh waktu itu aku tak sanggup jika harus berpisah darimu, kau tega meninggalkan kerapuhan di hatiku ... tapi sekarang? Aku ingin kau pergi menjauh dariku ... kurasa waktu itu aku telah membuat keputusan yang salah karena telah membiarkan engkau menawarkan bahumu untuk menjadi sandaranku ... Tak seharusnya aku menduakan cinta Rabb-ku.. Dan sekarang biarkan aku menghilangkan nama seorang Raka dihatiku. Kumohon, Raka ... pergilah !
“Aku ...” kata-kata Raka tertahan.
Raka melirik sekilas.
Dingin dan ... cantik. Tapi ...
Raka menyaksikan ada telaga bening di pelupuk mata jeli sang bidadari.
Engkau menangis lagi, Bidadariku ... seperti setahun lalu. Tapi aku tak bisa mengeja tangismu kali ini.
Hana menarik napas. Pelan.
“Saya ingin sendiri.” pintanya halus.
Saya ...? Terdengar asing ... batin Raka dalam hatinya.
Raka paham. Dia pun menyingkir, beranjak pergi dari tempatnya berdiri.
Maafkan aku, Hana … Sungguh, aku menyesal meninggalkanmu waktu itu. Andai aku bisa mengulang kembali. Tapi sepertinya itu tak mungkin bagiku, hatimu sudah benar-benar tertutup sekarang. Dan kau pasti masih sangat membenciku ... karena pernah meninggalkan sebuah kata kecewa di hatimu.
Raka berhenti sejenak, menatap sosok pujaan hatinya cukup lama. Kemudian perlahan lelaki berkacamata minus itu melangkahkan kakinya, meninggalkan Hana yang sedang berkubang dalam kesendiriannya.
***

Lima hari yang lalu, tanpa sengaja, Rey menemukan lembaran kertas bergambar lotus putih yang dibuat Raka untuk Hana. Rey benar-benar kaget. Hatinya hancur seketika, serasa tak percaya dengan semua fakta yang ada di hadapannya. Dan Hana tak mampu berbuat apa-apa karena Rey sudah terlanjur kecewa. Rey selalu menghindar jika bertemu Hana. Rey benar-benar memutuskan persahabatannya dengan Hana. Rey merasa Hana telah membohonginya. Rey yang selalu mengagumi Hana karena keteguhan prinsipnya dalam menjalankan Islam dengan kaffah, meski dia belum bisa mengikuti Hana sepenuhnya. Tapi sekarang? Ternyata Hana pernah berhubungan dengan Raka, lelaki yang kini selalu membersamainya dan mengisi hari-harinya.

Surakarta, 15 Januari 2008 …
Rey memutuskan untuk pindah kuliah ke Jakarta. Dia ingin sekali menjauh dari segala kenangan yang mengingatkannya pada Hana dan Raka. Dan hari ini adalah hari terakhir Rey di Solo. Hati Hana bertambah kalut ketika tahu Rey akan pergi ke Jakarta. Hana merasa sangat bersalah. Hana bertekad untuk menyelesaikan masalahnya dengan Rey, hari ini juga sebelum Rey berangkat ke Jakarta.
Hana mengendarai Shogun-nya dengan kecepatan tinggi. Hatinya benar-benar gelisah. Pikirannya hanya tertuju pada Rey, sahabat dekatnya.
Rey, sebegitu bencikah engkau terhadapku ? Tidak adakah tempat untukku lagi di hatimu? Apakah aku terdakwa yang tak punya hak untuk membela diri?

Dari sudut matanya, tetesan bening meluncur deras.
Kenapa tak mendengarku? Kenapa tak memberiku kesempatan? Bukankah kita adalah sahabat?

Ketika sampai di belokan di dekat Sahid Raya Hotel, dari arah depan ada sebuah Kijang melaju dengan kecepatan tinggi pula. Hana terlambat menyadarinya. Dan tabrakan tak dapat terhindarkan lagi. Tubuhnya terpelanting dan menghantam jalanan beraspal. Bau anyir darah mulai tercium.
“Rey …” ucapnya lemah.
Tangan kirinya menggenggam dua buah amplop berwarna biru langit yang terkena percikan merah. Hana merasakan matanya hendak terpejam lama.
Duhai Allah, sampaikan salamku untuk Rey … Maafkan aku …
***

“Hana!!!” teriak Rey.
Mimpi…
Tubuh Rey berkeringat. Rupanya Rey bermimpi buruk tentang Hana. Tiba-tiba jantungnya berdetak lebih cepat. Dan pikirannya kacau.
Kenapa aku bermimpi tentang Hana? Benarkah aku memben ... ci .. nya .. ?
Hana menoleh ke arah jam dinding. Masih ada waktu sekitar 3 jam untuk ke stasiun. Rey terpaku di tempat tidurnya. Di luar, hujan mengguyur bumi Surakarta.
***

Gundukan tanah merah itu masih basah. Dan satu persatu orang yang takziah mulai beranjak pergi hingga tinggal dua orang yang masih setia berdiri di tepi nisan yang masih baru itu.
Hana Sukmayanti
binti Hermawan
Lahir 18-10-1986
Meninggal 15-01-2008

Rey mencoba menahan tangisnya.
“Hana, maafkan aku… semua karena aku…” ucapnya lirih.
Rey berdiri. Ditatapnya Raka dari balik kacamata hitamnya.
“Maafkan aku. ”
Raka hanya terdiam.
“Oh ya… Terima kasih sudah hadir dalam kehidupanku.” ucapnya seraya tersenyum getir dan mulai beranjak pergi.
Meski seharusnya ... engkau tak perlu hadir dalam kehidupanku ...
Kini tinggal Raka sendiri. Dipandanginya nisan biru langit sang Bidadari. Hatinya remuk. Separuh nyawanya terhempas.
Hana, akulah yang salah atas semua ini. Kenapa aku begitu bodoh. Maaf, jika aku telah memaksamu. Aku telah kehilangan dirimu, Bidadariku…
Raka mencoba menahan gemuruh di dadanya.
Aku bahkan tidak tahu apakah aku mampu bertahan … setelah kepergianmu.
Hujan rintik-rintik membasahi tanah merah itu.
Dan lelaki tampan itu menangis.
***

Dalam sebuah gerbong kereta api eksekutif jurusan Surakarta-Jakarta ...
Buat Rey-ku tersayang ...
Rey, kau tahu? Kau telah banyak membuatku berubah. Aku tahu, semua orang yang mengenalku pasti menganggapku keras kepala, dingin, dan cuek. Kau tahu kenapa? Karena aku tak pernah bisa mengenal ibuku. Yang kutahu hanyalah bahwa dia adalah orang yang melahirkanku. Tapi disekelilingku ada lelaki yang mencintaiku, 3 kakak lelakiku dan ayahku. Dan aku senang sekali Rey, karena takdir Allah mempertemukanku denganmu.
Rey, mengenai Raka. Aku memang mencintainya. Tapi itu dulu. Dan kertas itu memang pemberian Raka. Tapi percayalah Rey, aku sudah melupakannya. Aku tidak bermaksud membohongimu. Karena kau tahu pasti tentang prinsipku yang satu itu kan? Aku bahkan menyesal jika mengingat masa laluku itu, aku menyesal pernah menduakan cinta Rabb-ku. Maaf karena aku tak menceritakannya padamu, aku hanya tidak ingin mengungkit masa laluku. Trust me!
Rey, meskipun engkau membenciku, namun seumur hidupku aku tetap akan mencintaimu. Karena aku sahabatmu, Rey.
Semoga Allah mempertemukan kita di Firdaus-Nya sebagai orang-orang yang saling mencintai karena-Nya. Aku akan sangat merindukanmu, Rey. Selamat tinggal, Rey… (Jangan lupakan aku ya …)

Sahabatmu,
Hana

Rey terisak.
I love you too, Hana.” ucapnya lirih.
Jilbab Rey basah oleh air mata.
Terima kasih, duhai Allah …
***

Di satu sisi yang lain ...
Surakarta, 14 Januari 2008
Buat : Raka yang baik
Raka, maafkan aku. Aku tidak ingin kembali ke masa laluku. Semua sudah berakhir. Bukan karena aku masih membencimu. Tapi karena aku tidak ingin menduakan cinta Rabb-ku ... Kuharap engkau pun bisa mengerti prinsipku ini. Aku benar-benar ingin berhijrah, Insya Alloh. Tapi terima kasih sudah pernah hadir dalam hidupku. Karena aku bisa belajar banyak hal darimu.
Raihlah hidayah itu, Raka. Belajarlah lebih banyak tentang arti hidup ini.

Hana

Mata Raka berkaca-kaca.
Aku ingin meraihnya, duhai Alloh ...
***

By : ucixholic
Pernah dimuat di majalah SAHABAT edisi 27-28 Th IV No.4

Membebaskan Hujan

ada yang ingin menjaring hujan
dengan pepatah-petitih tua
yang tak lekang meski basah - hujan buru-buru menghapusnya

ada yang ingin mengurung hujan
dalam sebuah alinea panjang
yang tak kacau meski kuyup - hujan malah sibuk menyuntingnya

ada yang ingin membebaskan hujan
dengan telapak tangan
yang jari-jarinya bergerak gemas - hujan pun tersirap: air mata

Sapardi Djoko Damono

bukannya lupa

Aku bukannya lupa.
Hanya menguburnya dalam-dalam.

Jelas nggak mungkin untuk benar-benar melupakannya.



------------------------------zZzzZzzz-------

cinta is prettt

Kalau ngomongin cinta emang nggak ada habisnya.
Bahkan untuk sekedar mendefinisikannya pun nggak cukup satu halaman postingan ini.
Emang apa sih cinta?
Cinta is prettt http://eemoticons.net
*kwaa kwaaaaa … gak ding

Tiba-tiba pengen nulis tentang cinta http://eemoticons.net
Bukan karena lagi jatuh cinta atau apalah namanya, cuman pengen sedikit mengekspresikan cinta (maklum, saya khaaaan emang agak ekspresif).

Semua orang butuh cinta (kayaknya).
Bahkan sejahat apapun orang itu.
MENCINTAI http://eemoticons.net.
Mudah untuk mencintai orang lain, apalagi jika orang itu adalah orang-orang terdekat kita.
Bunda, adik-adik. Atau bahkan sahabat kita.
Atau kecengan kita? http://eemoticons.net

Mencintai itu sebuah kebebasan. Bebas untuk mencintai siapapun. Bebas untuk mengalirkan energi cinta, sebesar apapun. Bebas untuk memberikannya kapanpun.

Tetapi berbeda dengan keinginan untuk dicintai.
Butuh waktu dan tenaga untuk meminta orang yang kita harapkan untuk mencintai kita.
Dan terkadang harus memaksakan diri untuk semua itu.
Iya kalau akhirnya kita dicintai, kalau akhirnya semua hanya sia-sia?

Ah, sebenernya semua memang mempunyai resiko. Untuk cinta sekalipun.


Mencintai sesuatu atau seseorang, lalu ketika sesuatu itu hilang atau seseorang itu pergi meninggalkan kita, akan memunculkan rasa kecewa. Mematahkan harapan kita padanya.

Dicintai seseorang, yang ternyata bukan orang yang kita harapkan selama ini, akan memunculkan sebuah pertanyaan bahwa betapa cinta itu memang tak bisa dipaksakan.

http://eemoticons.net

Jadi ingat tulisan Dee di Recto Verso (Hanya Isyarat) yang satu ini;

Aku sampai di bagian bahwa aku telah jatuh cinta
Namun orang itu hanya dapat kugapai sebatas punggungnya saja
Seseorang yang hadir sekelebat bagai bintang jatuh
Yang lenyap keluar dari bingkai mata
Sebelum tangan ini sanggup mengejar seseorang
Yang hanya bisa kukirimi isyarat sehalus udara, langit, awan, atau hujan.




errrrrrrrrrrrrrrrrrr .........................
http://eemoticons.net
*tulisan nggak jelas ini nggak usah digagas.

Tuesday, July 5, 2011

tiada duka yang abadi



Tiada duka yang abadi didunia
Tiada sepi merantaimu selamanya
Malam akan berakhir, hari akan berganti
Takdir hidup akan dijalani

Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya

Tangis dan tawa nyanyian yang mengiring
Hati yang rindukan cinta dijalan-Mu
Namun ku percaya hati meyakini
Semua akan indah pada akhirnya

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Waktu berputar rebulan dan matahari
Bunga yang mekar akan layu akan mati
Malam akan berakhir, hari akan berganti
Takdir hidup akan dijalani

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini

Andai bisa ku mengulang
Waktu hilang dan terbuang
Andai bisa perbaiki segala yang terjadi
Tapi waktu tak berhenti
Tapi detik tak kembali
Harap ampunkan hamba-Mu ini
Harap ampunkan hamba-Mu ini

"Tiada Duka Yang Abadi", dipopulerkan Opick.
nice's song
*foto koleksi pribadi

Sunday, July 3, 2011

the day of Fathiya ^^

cuman mau pamer kalau Ahad kemarin, adik saya yang paling kueciil syukuran ulang tahun (katanyaaaa), udah nambah setahun. sekarang udah umur 4 tahun (jangan kaget ya saya yang udah segedhe dna sekeren bin semanis ini masih punya dede kecil yang keren kayak mbaknya :D)

this is, cekidot aja lah :D



ini, kado darikyuuuuu ... cantik kaaan cantik kaaaan ... http://eemoticons.net

terus kalo ini hasil dekoranku http://eemoticons.net





yah ... good looking lah kalo ada yang mau ngorder birthday's organizer http://eemoticons.net

here is the party (halah), si Fathiya malah ndempel mulu ama mbaknya yang keren ini http://eemoticons.net





cuman ngundang sekitar 20an anak aja (nggak nyampe malahan), namanya juga wong ndeso ya syukurane sederhana gitu lah. malah ada yang gak mau dateng tapi kadonya yang dateng http://eemoticons.net



ini lho dedeku .... manis kan, angle-nya bagus kan, siapa dulu yang moto (sombongggg) http://eemoticons.net




ngeksis bareng mbaknya yang keren http://eemoticons.net
teteuuuup ^^


cilukbaaaaaaaaa ... lucu banget ini anak lah, kayak mbaknya (muahahahahha, muntah deh yang baca) http://eemoticons.net

gitu aja deh, sebenernya banyak poto2nya tapi hehehehe .... itu aja lah.

sebenernya itu syukuran harusnya tanggal 1 Juli pas hari Jumat, cuman karena mbak2nya lagi gak dirumah jadi diadain pas hari Ahad aja, pas semuanya kumpul.

mohon doanya semoga adik saya, Fathiya Nurul Kharisma, jadi shalehah kebanggaan orangtua dan kakak-kakaknya.
amin Allohumma amin.

see ya in next moment http://eemoticons.net