Thursday, July 7, 2011

Chori Chori Chupke Chupke

Saya nggak terlalu tahu arti dari Chori Chori Chupke Chupke kalau diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. Itu adalah salah satu judul dari sekian banyak film popular India. Pemain utamanya mas Salman Khan, mbak Rani Mukheerji, sama mbak Pretty Zinta. Kenal khan? Hehehe .Kebetulan saya pernah menontonnya. So far, alur ceritanya bagus. Tapi saya menangkap ada sebuah pesan yang buruk di film itu.

Apakah itu ………….?



Review filmnya dulu ya. Film Chori Chori Chupke Chupke ini berkisah tentang sepasang lelaki dan perempuan yang bertemu di sebuah pesta pernikahan yang kemudian ternyata telah dijodohkan oleh keluarga masing-masing. Keduanya lalu menikah, dan tak lama setelah itu sang perempuan hamil. Di tengah kehamilannya, sang isteri mengalami keguguran dan divonis tak bisa hamil lagi. Sang suami tak mempermasalahkan hal itu karena baginya memiliki sang isteri sudah lebih dari cukup. Tetapi sang isteri yang mengetahui bahwa kedua keluarga besar mereka sangat menginginkan anak dari mereka akhirnya menyuruh sang suami untuk mencari perempuan yang mau mengandung anak mereka (bukan mencari isteri lagi, tapi mencari perempuan yang mau ditanami benih).

Sang suami yang tadinya tak mau tetapi setelah dipaksa oleh sang isteri akhirnya bersedia memenuhi permintaan sang isteri. Setelah mencari kesana kemari, akhirnya sang isteri menemukan seorang PELACUR yang cukup terkenal di salah satu diskotek (pub, atau apa lah namanya itu). Nah, si isteri menyuruh sang suami untuk mendatangi perempuan itu. Singkat cerita, sang pelacur (duh, gak enak banget nyebutnya) tadi bersedia dibayar untuk melahirkan anak dari si lelaki tadi. Kemudian sepasang suami-isteri ini ceritanya disuruh honeymoon lagi sama keluarganya biar bisa menghasilkan anak. Si pelacur ini juga dibawa sekalian dan diperkenalkan juga ke keluarga mereka sebagai isteri dari salah satu teman mereka yang katanya lagi tugas ke luar negeri.

Singkat cerita lagi, honeymoon-lan mereka bertiga. Si isteri kemudian menyuruh sang suami untuk segera melakukan tugasnya itu dengan si pelacur. Digambarkan si isteri agak sedih gitu saat tahu si suami berbagi dengan perempuan lain. Lalu hamil deh si pelacur tadi, sukses misi “membuat anak” mereka! Nah di tempat honeymoon itu juga terjadi banyak hal (adegan-adegannya mirip sama Pretty Woman-nya Julia Roberts) yang akhirnya membuat si pelacur tadi malah jatuh cinta beneran sama si suami dan malah berencana nggak mau menyerahkan bayi yang dikandungnya sesuai dengan perjanjian diantara mereka bertiga. Nah kebingungan deh ini sepasang suami-isteri. Oya, si isteri tadi setelah tahu bahwa si pelacur positif hamil kemudian membuat dirinya seolah-olah hamil (masang bantal di perut biar kelihatan kayak orang hamil gitu). Begitu pulang, mereka bertiga disambut meriah sama keluarganya. Terus diadainlah upacara buat kehamilan (bo’ong2an) si isteri tadi, kayak upacara2 4 atau 7 bulanan kalau di adat Jawa gitu. Si isteri menyuruh si pelacur tadi untuk menggantikan posisinya (wajahnya ditutupi pakai kain sari ala India jadi nggak kelihatan siapa yang didalamnya) untuk didoa-doain di upacara itu. Gara-gara perhatian keluarga besar itu, si pelacur ini makin nggak mau menyerahkan bayinya. Sampai si isteri memohon-mohon lho.

Nah tibalah saatnya hari kelahiran itu. Dua-duanya, si isteri dan si pelacur sama-sama masuk ruang persalinan. Ternyata kondisi si pelacur agak mengkhawatirkan, dan sama dokternya dikasih pilihan yang mau diselamatkan ibu (si pelacur) atau bayinya. Si isteri bilang “Selamatkan ibunya, Dok.”. si pelacur tadi kaget mendengar perkataan si isteri, si pelacur ini tadinya mikir kalau si isteri pengen anaknya banget jadi yang musti diselametin ya si bayinya. Akhirnya dia sadar dan bersedia menyerahkan bayinya kepada sepasang suami isteri tadi. Tentu saja semua itu tanpa sepengetahuan keluarga besar si suami-isteri tadi. Keluarga besar mereka yang juga begitu perhatian sama si pelacur diberi tahu kalau bayi yang dilahirkan si pelacur meninggal.

Endingnya, sepasang suami-isteri tadi hidup bahagia bersama bayi si pelacur tadi (dan keluarga besar mereka tetap tak tahu kebohongan di balik semua itu), sementara si pelacur tadi memulai kehidupan barunya di tempat yang jauh dari mereka.

Hihihi, reviewnya panjang banget.

Dari film itu, saya jadi mikir gini:

1)Kok si isteri malah menyuruh suaminya berzina (maaf) ...? Parahnya lagi, si suami mau.
2)Kenapa perempuan yang disuruh untuk mengandung bayi suami-isteri tadi adalah seorang pelacur (maaf) ...? Kenapa nggak perempuan baik-baik saja, bukankah lebih banyak ....? dan kenapa nggak dinikahi aja, khan lebih halal ...?
3)Suami-isteri ini kayak tolong menolong dalam kebathilan.
4)Film ini kayak melegalkan perzinahan (innalillahi), lihat saja inti ceritanya.


Nggak tahu, saya nggak sreg aja sama isi film ini. Okelah si sutradara pengen menggambarkan tentang perjuangan si isteri demi membahagiakan suami dan keluarga besarnya. Tapi, dengan sebuah jalan yang buruk ....? Saya berani katakan itu jalan yang bathil karena jelas-jelas di film itu si isteri menyuruh suaminya untuk berhubungan dengan perempuan lain tanpa ikatan pernikahan. Jadi kayak seolah-olah PEMBOLEHAN terhadap dosa. Saya sampai bingung nyebutnya. Dan herannya lagi, kenapa si isteri tadi nggak cari perempuan baik-baik aja, malah nyari pelacur yang jelas-jelas lebih banyak resikonya. Wong kaum lelaki saja disarankan untuk mencari IBU yang shalehah untuk anak-anaknya kelak. Lha, ini kok malah pelacur. Hal kayak gini bisa jadi membuat sebuah mindset bahwa boleh melakukan dosa demi kebaikan. Kebaikan untuk siapa coba? Nggak ada tuh yang namanya pelegalan dosa. Kalau gitu, lama-lama manusia bisa jadi setan beneran. Nah kalau kayak gitu, setan dah nggak ada kerjaan lagi dong? Kwaa kwaaaaa ...........

Ada baiknya, para pembuat film kalau mau membuat film agak ”mikir” dikit lah terhadap pesan yang mau disampaikan dari film tersebut. Kasihan yang nonton, kalau nggak bisa filter beneran, itu film langsung dicerna secara mentah. Mau jadi apa kita nanti?

Kenapa film ini yang saya review? Karena ini tentang PEREMPUAN. Saya tahu, perempuan itu istimewa. Sangat istimewa. Dan keistimewaannya itu harus dijaga. Seutuhnya.



Salam,
----------ucixholic----


#Gambar dari google

6 comments:

  1. iya sih,melegalkan dosa...gubrak....gue anak kecil sok teu ha ha

    sebenarnya inti film tersebut memang perjuangan meraih kebahagiaan keluarga ucix,
    alangkah sedih juga apabila siistri dimadu.
    Aku juga nggak bakalan rela suamiku dimadu atau diracun he he...
    Nggak punya anak...?
    Yup's kenapa dia milih pelacur...
    pelacur juga manusia say...
    dia butuh uang,kita butuh bantuan.Lagian kalo nggak salah dalam review nya mereka nikah juga say...tapi nikah kek ijab kabul doang.

    Pelacur juga nggak selalu sifatnya buruk^^,
    lagian pribadi seseorang kadang bukan dari pekerjaannya dilihat,dari hati dan nurani...(Oalah bisa nya aku bicara nurani).
    Mereka juga terdesak ekonomi dan banyak alasan lain.

    ReplyDelete
  2. ASTAGFIRULLAH...
    parraaaaaaahhhh ni pelem... yang ginian udah bredar blom di mari?? kalo udah, brarti LSF en MUI kita kumpulan para begoooo!!! >.<'

    ReplyDelete
  3. mb cha: nggak ada mbak, mereka gak nikah.
    memang yang berhak menilai itu hanya Alloh mbak. tapi bagi saya, yang namanya dosa itu nggak bisa ditawar. okelah, para pelacur itu memang manusia, butuh makan dsbnya. tapi kenapa harus dengan jalan haram? toh masih banyak jalan halal lainnya. sesuatu yang haram yang dilakukan dengan sadar, apa itu bukan dosa mbak? setahu saya, di agama saya pun mengajarkan seperti itu mbak. mereka secara SADAR melakukannya. lalu apakah hal itu menjadi permakluman ketika mereka terdesak dengan keadaan ekonomi. saya tidak merasa lebih baik atau lebih tinggi derajatnya dari mereka, tapi semoga ALloh senantiasa menjaga saya di jalan kebaikan, mengingatkan saya (kita) di jalan yang baik dan halal.

    mohon maaf jika ada yang kurang berkenan mbak, tapi saya tetap pada prinsip bahwa DOSA ITU NGGAK BISA DITAWAR. jangan sampai sesuatu yang menimbulkan rasa kasihan malah mengaburkan hukum Alloh. Allohua'lam.

    ReplyDelete
  4. Om alaymux: oh my ... ini film tahun berapaaaaaaaaaaaa Om ...?? jadul tahu, masa Om alay kagak tahu cih ...? ini film mah udah terkenal bangeeeeeett :i:

    ReplyDelete
  5. jiaaahhh... bang Alay jebolan taon berapa...??
    huahahahaha...-ngakak guling2-

    ReplyDelete
  6. kayaknya ci Om alaymux jebolan jamanGovinda mbak :e:

    ReplyDelete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.