Sunday, April 10, 2011

Rasanya Tak Pernah Sepedas Ini ...



mawar yang ini tengah meragu, tak tahu harus menyandar pada siapa
pada tangkai yang di sekujurnya dipenuhi duri?
pada matahari yang tak alpha menyinari?
pada hujan yang mengembun di kelopaknya?
atau pada sahabat bunganya yang lain?

pada akhirnya, sekuntum mawar harus bersujud di bawah kaki langit-Nya
memohonkan ketenangan pada tiap kelopaknya yang jatuh
memohonkan durinya makin menajam agar hatinya makin terlindung
memohonkan tangkainya tetap tegak menyandarkan tubuhnya
memohonkan kecantikan pada tiap nafas kuntumnya
memohonkan rasa percaya bahwa setiap mawar tercipta dengan sebuah keajaiban pena lauhul mahfudz

tidak ada yang abadi, pun sebuah duka
sekuntum makhluk yang merahnya marun dengan duri seperti barisan jeruji
toh dia tetap sebuah makhluk, umpama atom kecil di hadapan-Nya

mawar yang merahnya marun mengembang sempurna
mawar yang merahnya mampu menghapuskan riak amarah
mawar yang merahnya mengalahkan kecantikan semesta
suatu saat pun akan menjadi onggokan kering
tertiup angin lalu berguguran kelopaknya satu demi satu
jatuh dengan sebuah keikhlasan, setiap yang hidup pasti akan mati
umpama kehidupan dengan putaran rasa suka dan duka
atau kolaborasi keduanya

Rasanya, tak pernah sepedas ini ...
sesaat mencoba mengulumnya dengan sebaris senyum
ngilu, sangat

sekuntum mawar yang lain berkata,
"pada titik terakhir keputus-asaan dan kelemahan, maka disitulah titik nadir untuk bangkit kembali ..."

lalu kuntum yang lain mengestafetkan sebuah permohonan,
"jangan sekali-kali engkau matikan harapan, biarkan ia terus mengembang seperti kelopakmu ..."


............................................................

hanya sebuah ekspresi ... saat hatiku memburu sebuah rasa, keikhlasan.
:banyakin istighfar:

6 comments:

  1. keikhlasan, sebuah proses pemahaman yang tak pernah berakhir
    Seakan memahami satu kalimat 'ikhlas' membutuhkan waktu seumur hidup
    Tersenyumlah meski perih, karena ikhlas itu indah... #tsaahh...

    -tulisannya bagus cix-
    (ini tulisannya bagus atau ucix??) :))

    *untung aye ga bilang karena ikhlas itu momon... wekekekeke...
    **btw, ntu nyeritain mawar merah napa mawar kuning yg di tampilin?? -ngelus2 ekor-

    ReplyDelete
  2. daleeemmm ....
    teori dan praktek, lebih susah praktek mbak ...

    -tulisannya bagus, kalo ucix-nya KEREN :j:

    *kiamat kalo ikhlas itu momon! ngeri! up*l akan bertebaran dimana2 :i:
    **ahhahahhaha, aye lebih suka kuning mbak :c:

    ReplyDelete
  3. Seekor kumbang lusuh terbang dengan manuver linglung di sekitar mawar yang menahan layu. Dia tahu, bukan akar mawar yang rapuh, melainkan aliran madu di tubuhnya menjelma air mata.

    Kumbang berlirih,"Beruntungnya kamu, merananya aku yang tak punya air mata."

    Di pucuk terdekat ia hinggap. Dia bergumam dengan lirih, dalam perih.
    "Dukamu bukan dukaku, dukaku lain dengan punyamu. Tapi kukira rasanya sama."

    Kumbang menjatuhkan diri hingga hampir menyentuh tanah lalu mengibaskan sayap lusuh. Terbang naik perlahan lalu berhenti tepat di punggung mawar.

    "Kamu benar. Di titik penghabisan, asa baru melontar; di momen nyaris tiada tersisa, perbendaharaan baru terbongkar."

    "Kita tunggu titik itu, kita jelang momen itu."

    Sambil terbang pelan menjauh,"Sampai ketemu nanti: di tempat segala sesuatu bermula."

    *ngeong...ngeong...ngeong... demikian bunyi kepak sayap kumbang linglung yang bingung... xD

    **"Sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat." (Al-Baqarah:214)

    @Uchi: biasa, anak alay suka nuker2 warna.. kan biar alay... xD

    ReplyDelete
  4. indah nian episode pedasnya si kumbang :h:

    *ngeong ...? sejak kapan kumbang tukeran jiwa ama kucing :i:

    jazakumulloh bang :h: saya sedang belajar ikhlas ... hee

    *alaaaahhhh, ini orang alay teriak alay pulaaa :j:

    ReplyDelete
  5. @bang mux: awal baca aye bingung ma tulisan bang mux.....

    tapi makin bingung setelah denge bunyi sayap kumbang... *ngeong ngeong???
    ini kumbang apa meong?? =)) =))

    -masih nyerna komen bang mux-

    (mudah2an buang ampasnya ga disini.... wkakakakak.....)

    #ngerusuhin postingan aja neh#

    ReplyDelete
  6. bingun dimananya mbak?
    *kayak aye mudeng aja, padahal juga ikutan bingung :i:

    dibilangin, itu si meong lagi tukeran jiwa ama si kumbang :j:

    ReplyDelete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.