Monday, April 25, 2011

Relakah Engkau Melihat Mereka Kecewa ?

Ketika energimu meredup, coba lihat lagi ke mata orang-orang yang engkau cintai.
Relakah engkau melihat mereka kecewa?*


Membaca barisan kalimat ini, rasanya ada bagian hati saya yang tercubit.

Energi saya sedang benar-benar terkuras habis.
Hampir tak bersisa.
Saya berjalan dengan gontai.

Saya lelah.
Sangat.

Hingga sering saya bertanya pada diri saya sendiri.
Apakah ini artinya saya jengah meneruskan perjalanan yang hampir setengahnya …?


Tapi selalu bayangan mereka, yang saya cintai sepenuh hati, selalu muncul.
Memberikan pelukan atau menginginkan harapan, entahlah.
Kadang saya masih begitu susah mencernanya.
Bahkan berkali-kali saya mencoba menafsirkan pun, selalu ada yang menggoyahkan.
Ah, Alloh … apakah yang sedang Engkau ajarkan?

Lungkrah, menikmati semua ini.
Saya terbisukan.
Rasanya gagu untuk kembali melangkah.
Tetapi lagi-lagi saya bertemu dengan mata yang begitu saya cintai.
Dan ketika saya memandang jauh ke dalamnya, hanya ada jawaban “itu”.

Kembali bertanya pada jiwa, “Relakah engkau melihat mereka kecewa …?”


Alloh, kuatkan saya.

Allaahumma laa khaira illaa khairuka, faghfirli ya Rabbi …
#saat tetesan manusiawiku menjelma 24042011#



note:
*status ef-be seorang teman

2 comments:

  1. status ef-be nya njleb cix...
    tapi entah kenapa terasa tertekan bacanya...

    Ketika saya mencintai seseorang
    saya akan sangat senang ketika dia berhasil
    tapi haruskah saya kecewa ketika dia gagal?
    padahal saya tahu kekecewaan saya tidak akan lebih besar dari kecewanya jg... :)

    jadi saya lebih suka jika jadinya begini

    Ketika energimu meredup, coba lihat lagi
    ke mata orang-orang yang engkau cintai
    Dan temukan energi baru, untuk berbuat yang terbaik untuk mereka yang kau cintai :)

    ReplyDelete
  2. ya, itu perspektif mb uchi. dan perspektif yang lain juga bisa jadi berbeda, baik dalam hal "memberikan" ataupun "menerima"nya.

    ReplyDelete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.