Monday, April 4, 2011

tetaplah mencintaiku



Hampir tengah malam, Randy pulang. Kebetulan tadi dia membawa kunci sendiri sehingga tak perlu membangunkan Medelina. Melewati ruang tengah, Randy mendapati Medelina pulas tertidur di sofa.

Gadis ini menungguku ...?

Dipandanginya wajah cantik di depannya itu. Lama sekali.

Dia ... benar-benar cantik !

Rona wajahnya seketika memerah.

Maaf jika aku tak bisa bersikap lembut padamu, duhai cintaku ...

Untuk kedua kalinya, Randy membopong tubuh istrinya itu ke kamar. Dengan hati-hati Randy menyelimutinya. Tiba-tiba tanpa dikomandoi, tubuhnya tergerak maju mencium kening Medelina.

Jess!!!

Ini pertama kalinya dia mencium kening seorang wanita. Rasanya ada sesuatu yang menjalari hatinya.

Ah! Inikah rasanya ...

Tak sengaja matanya tertumbuk pada sebuah diary di atas meja kecil yang ada di samping tempat tidurnya. Diary itu setengah terbuka hingga menimbulkan rasa penasaran di hatinya. Diraihnya diary itu dan dibuka dengan perlahan.

Lembar pertama.
18 Maret 2008,
Akhirnya aku tahu kenapa Oma begitu ingin aku bersanding dengan lelaki itu. Kasih tak sampai itu ingin dirajutnya kembali. Tapi kenapa harus aku?
Aku tak berani menjelaskan pada Oma bahwa ada seorang lelaki yang telah melamarku sebelumnya bahkan kami sudah sepakat untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan. Tapi ... aku bukan wanita yang punya cukup keberanian untuk itu ...
Mungkin aku harus mengalah meski lelaki itu mungkin tak terima kalau aku memutuskan taaruf ini secara sepihak. Aku hanya tak ingin mengecewakan Oma. Dia cahaya hidupku ... Aku tak ingin melihatnya bersedih karena aku telah menolak keinginannya ...
Karena aku sayang Oma.
Randy mengerutkan keningnya.
Siapa lelaki itu?


Lembar kedua.
29 April 2008,
Lelaki itu sepertinya tak rela jika aku melanjutkan hidup dengan orang lain. Dari kata-katanya saja aku bisa menangkap ketidak relaannya itu. Bahkan kata-katanya sedikit memojokkanku hingga membuatku tak bisa membela diriku. Atau memang aku tak perlu melakukan pembelaan diri? Entahlah ...
Tapi ini keputusanku.
Meski ada rasa bersalah menderaku ... karena aku takut melukai perasaannya. Meski hatiku juga terluka ... Apa aku terlalu kejam padanya?
Aku hanya berharap dia mau mengikhlaskan semuanya ... karena mungkin inilah yang terbaik dari Alloh untukku, untuknya, dan untuk dakwah ...
Duhai Alloh, tolong bersihkan hati ini,
dari rasa yang seharusnya tak ada ...


Lembar ketiga.
30 April 2008,
Aku akan menikah. Dengan orang yang meski tak kukenal sebelumnya tapi aku yakin ... Alloh telah memilihkannya untukku. Aku yakin Alloh tahu yang terbaik untukku.
Tapi sejujurnya aku kaget. Karena calon suamiku adalah Randy! Lelaki yang pernah berseteru denganku tapi juga pernah menolongku. Aku tak tahu, apakah dia juga berpikiran sama denganku?
Ah! Aku tak ingin berprasangka ...
Ini rencana Alloh ... dan aku yakin rencanaNya selalu indah ... ^_^


Mata Randy mulai mengembun.

Lembaran keempat.
Awal Mei 2008,
Hari ini adalah hari terindah dalam seluruh hidupku. Aku tak mau menyesal. Tapi kenapa dia masih bersikap dingin padaku? Dia bahkan tak mau menyentuhku ...
Aku tahu pernikahan ini tak bermula dari cinta tapi aku ingin ... aku ingin ... cinta kami saling berpaut karenaNya. Aku ingin belajar mencintainya juga ... Aku ingin menjadi isteri yang sempurna di matanya. Mungkinkah?
Ya Rabb ... beri aku kesabaran atas semua ini ... tolong semaikan benih cinta diantara kami ...
Kirimkan malaikat-Mu untuk mendamaikan kami.


Lembar terakhir.
3 Mei 2008,
Dia membopongku ... untuk pertama kalinya!
Rasanya ... rasanya aku bisa merasakan pelukan hangat dari seorang lelaki yang kuharap akan mencintaiku ...
Semalam sepertinya dia sempat terpana melihatku tanpa memakai jilbab ... Ah! Aku pun terpana ketika melihatnya tertidur di sofa. Wajahnya lucu sekali saat tidur seperti itu. Tenang ... dan tampan!
Oh! Apakah aku mulai jatuh hati padanya ...
Kuharap cintaku pun tak bertepuk sebelah tangan ...


Begitu selesai pada lembar terakhir, Randy tergugu. Hatinya basah.

Maafkan aku, Cinta ... Maaf ...


*tulisan lama, yang ndeprok di leptop :') ... iseng aja posting*

10 comments:

  1. ciee... cieee...
    karakter ucix yang melon ma romantis keliatan lagi neh....
    udah lama ga baca cerita lope-lope'an nya sih ucix...

    kapan neh cerita Antara Ucix dan Up*l nya??
    wkwkwkwk...

    ReplyDelete
  2. :d: <-- gak ada emot laki dg mata berembun sih..
    ini kisnyat, bukan??
    ahem.. anak sungai sambung-menyambung|anal alay bikin cerbung ..kaboorr!! :f:

    ditunggu lanjutan ceritanyahhh...!!

    ReplyDelete
  3. wew!! salah emot!! maksudnya yang inih!!! >.<
    :e: :i:

    btw, jd inget lagunya La Luna...judul na lupa.. :P "dari semua yang kucinta..hanya kamu yang paling setia..." :k:

    ReplyDelete
  4. heu heu heu.. bang hend melow baca cerpennya si ucix, coba baca cerpen lainnya si ucix deh bang... ;))

    ReplyDelete
  5. hooooooooaalaaah...
    iya yak, salah sebut. wakakakak....
    maap maap maksud aye bang mux...
    kebanyakan abang di dunia maya neh... huehehehe


    *gali lubang, nanem kepala karna malu... =)) =))

    ReplyDelete
  6. Mb uchi: ahihihihihi malooooo ah … ada yang lebih romantis lo mbak
    kalo yang ini khan romantisnya sendu, pilu …. Hikss :h:

    cerita antara ucix-uchi dan up*l maksudnya …??? Buwahahhahahahahah
    tunggu aja, aye lagi nyiapin itu beneran :d:

    ReplyDelete
  7. bangMUX: jiahhhh, lelaki bermata embun *hoekkkprett alay deh :i:

    ehmmm … kisnyat bukan yawww … hehehehhehe ini cuman khayalan aye aja bang … *ngibasin jambul

    ini bukan cerbung, ini potongan2 dalam novel yang aye buat … kalo aye posting emang jadi gak runtut bang :f:

    ReplyDelete
  8. bangMUX: iya emang aye kasih judulnya itu …. Xixiixixiixi *stop! Jangan nyanyi bang, ntar ada tsunami up*l disini buwahahahhhaha

    ReplyDelete
  9. mbUCHI: ciyeeeee ada yang kebayang2 komisaris up*l ampe salah sebut gagaggagagagaggagagag
    *sekalian ekornya ditanem mbak, jangan cuma kepala :j:

    ReplyDelete

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.