Thursday, October 29, 2009

MOZAIK PEREMPUAN *hari ini aku belajar tentang hidupku sebagai seorang perempuan*

*hari ini aku belajar tentang hidupku sebagai seorang perempuan*

Perempuan.
Hampir aku selalu terkagum-kagum dengan nama itu. Sebuah nama dengan berbagai keindahan. Keindahan fisik dan hati. Jelita!

Hari ini aku benar-benar belajar tentang diriku sendiri, yang seorang perempuan, dengan segala warna yang pernah kupunya. Hitam, putih, dan terkadang abu-abu, menjelma dalam diriku yang seorang perempuan. Dan aku begitu bangga menjadi seorang perempuan. Atau jika tidak ada yang bisa dibanggakan dari ke-perempuan-anku, maka aku patut berbangga karena lahir dari rahim seorang perempuan tangguh dan jelita. Ah Ibu, engkaulah perempuanku.

And, the story goes …

Hari ini aku belajar banyak dari seorang perempuan. Dia tidak terlalu cantik tapi juga tidak terlalu jelek, secara penampilan fisik. Bahkan bisa dibilang terlalu maskulin untuk ukuran perempuan seusianya. Umurnya sudah hampir berkepala empat. Dia seorang isteri (yang dinikah siri) dari seorang tukang becak (yang notabene adalah penderita diabetes) dan seorang ibu dari lima anak. Dan sudah bisa ditebak, bahwa perempuan ini masih terdaftar dalam populasi makhluk pinggiran dengan ekonomi lemah. Saat ini dia tengah menanti kelahiran anak ke-enam-nya, anak yang entah apakah sangat didamba olehnya atau tidak.

Dan tahukah kalian? Perempuan ini dengan sangat jujur mengakui bahwa hampir kelima anaknya itu dipastikan bukan anak suaminya, melainkan hasil hubungannya dengan seorang lelaki lain (yang notabene lebih muda beberapa tahun darinya, atau bahasa kerennya disebut sebagai brondong), bahkan janin yang kini sedang dikandungnya pun hasil hubungan dengan pacar gelapnya. Masya Alloh!

Perempuan ini juga terang-terangan mengakui bahwa sang suami (yang tukang becak tadi) hanya menikahinya secara siri karena sang suami tahu bahwa perempuan ini sudah seringkali main serong dengan selingkuhannya. Bahkan sang suami men-capnya sebagai seorang pelacur (maaf). Na’udzubillah.

Memang dilihat dari cerita yang disampaikannya, perempuan ini seolah sudah tak punya malu lagi untuk menunjukkan bahwa dia tetap akan hidup dengan dirinya yang seperti itu. Terserah, orang mau men-capnya sebagai apa, dia tetaplah dia dengan wujudnya sebagai seorang perempuan. Toh, Alloh lebih tahu.

Saya tidak akan membahas masalah internal keluarga perempuan ini; kenapa dia selingkuh dan bahkan melahirkan anak-anaknya dari lelaki yang bukan suaminya hingga hampir enam kali, kenapa suaminya menjadi acuh terhadap segala kelakuannya dan kenapa dia masih mempertahankan bayi yang ada di rahimnya.

Dan saya rasa, saya juga tak berhak untuk mencap-nya sebagai makhluk nista, bukan perempuan baik-baik, yang menjual dirinya dengan sangat murah kepada syaithan. Hanya Alloh yang berhak menilainya, hanya Alloh yang lebih tahu segalanya.

Saya belajar, bahwa ternyata tidak cukup mudah untuk menjadi seorang perempuan dengan segala yang dimilikinya.

Perempuan, yang ternyata mampu menanggung beban psikologis yang lebih berat daripada lelaki. Mungkin inilah kenapa hanya perempuan yang bisa menjadi tempat curhat yang nyaman, khususnya bagi sesamanya. Dan mungkin inilah alasan, kenapa Alloh menganugerahi perempuan sebuah rahim untuk ditumbuhkan makhluk-makhluk mungil dengan pertaruhan jihad fii sabilillah. Subhanalloh!

Perempuan, yang dalam satu waktu tak akan mungkin mencintai dua lelaki sekaligus. Dia pasti akan lebih setia pada satu orang saja. Karena perempuan hanya punya satu hati dan hanya akan ada satu nama yang disimpannya di bilik hatinya itu. Berbeda dengan lelaki yang akan dengan mudahnya membagi cintanya dengan beberapa perempuan, dalam waktu yang hampir bersamaan. Dan inilah alasan kenapa tidak ada poliandri di dunia seorang perempuan. How come ??

Perempuan dengan mozaiknya; kecantikan, kelembutan, ketangguhan, dan kesabarannya, membuat dunia begitu berbeda. Ia bisa menjadi “Peri Baik Hati” yang akan menjaga hati makhluk-makhluk maskulin agar tetap berjalan di atas kebaikan, tetapi ia juga bisa menjadi “Iblis Cantik” yang akan menaklukan hati makhluk-makhluk maskulin itu hingga jatuh ke jurang yang paling dalam bernama nista. Dengan “kecantikan”nya, ia bisa menaklukan semuanya, termasuk segumpal daging bernama hati. Karena tidak ada perempuan yang sangat cantik di dunia ini, yang ada ialah kaum adam yang sangat lemah bila berhadapan dengan kecantikan. Tetapi tahukah? Bahwa kecantikan perempuan tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan kemuliaan akhlak dan perilakunya. Perfect wannabe!

Perempuan, yang bisa dengan mudahnya memaafkan, setelah berbagai pengkhianatan yang dilakukan orang yang dicintainya. Memaafkan, sebuah tindakan yang membutuhkan energi yang lebih besar dari matahari dan bintang lainnya di semesta raya, namun begitu mudah dilakukan oleh makhluk (yang katanya) lemah seperti perempuan. So deep!

Perempuan, makhluk lemah yang sangat berlebihan dalam mencintai dan membenci. Dia tidak berada ditengah-tengahnya. Hebat bukan? Sungguh beruntung makhluk-makhluk di bumi Alloh yang dicurahi perasaan cinta yang sangat kuat dari seorang perempuan, karena dia akan memberikan segala yang dimilikinya. Totalitas dalam mencintai, pengejawantahan cinta yang berbeda dari makhluk bumi lainnya. Mungkin inilah alasan kenapa lelaki tak boleh menyakiti hati perempuan. Seperti kaca ?

Perempuan, yang akan kesulitan jika dia berada diantara seorang lelaki yang dicintainya dan seorang lelaki lain yang mencintainya. Entahlah, ia akan memilih yang mana. Yang jelas, ia hanya akan memilih takdirnya sendiri. She still looking for her soulmate, in this small world!

Ah, jika begitu … benarlah, surga di telapak kaki ibu (baca: perempuan).

Saya hanya ingin menjadi seorang perempuan baik-baik, bukan karena saya ingin mendapatkan seorang lelaki baik-baik juga. Tetapi karena saya merasa bahwa saya memang menginginkannya, sejak sebelum saya menyadari betapa hebatnya menjadi seorang perempuan.

Betapa hebatnya ketika mengenang jejak hidup: titik-titik air yang menggenangi mata dan membentuk sebuah lingkar bernama telaga, peluh yang merusuhi jiwa dan merapuhi sekujur raga, sebongkah hati yang (amat sangat dan terlalu sering) lelah dengan kelelahan yang tak terlihat, hidup dengan segala hiruk pikuknya mozaik sebagai seorang perempuan. What’s a wonderful word, PEREMPUAN!

Ah, inilah bahagianya menjadi seorang perempuan.
Saya sungguh ingin menjadi seorang perempuan baik-baik.
Karena kelak ketika (pada akhirnya) saya diijinkan bertemu dengan-Mu, saya ingin tampak baik di hadapan-Mu.
Selalu ingin menjadi lebih baik.
Sungguh!



Something about Me …. 29102009
*sunyi ini membunuhku ….. i’m speechless, feeling insecure urrggghhhh! ….. menabrak tembok, in my twenty three*

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.