Friday, February 18, 2011

antara sedih dan marah

Masih seperti malam-malam yang lalu.
Malam ini, rasanya seperti ingin meledak-ledak.
Marah, sedih.
Semua bercampur menjadi satu.
Rasanya kelu.
Melihat twitterland penuh dengan twitwar.
Semua media menjadi sampah!
Dan itu semua tentang agama-Mu.
Tidak ada kesabaran ketika agama-Mu dicaci.
Sungguh, rasanya saya ingin melaknat mereka, yang telah mencaci kesucian agama-Mu.
Saya tak rela, ya Alloh.
Bolehkan?

Tragedi akal-akalan di Cikeusik, itu.
Semua sungguh tak masuk logika.
Gilanya, media massa dan elektronik begitu cantik memainkan kata.
Pembunuhan kecil mereka sebut dengan pembantaian.
Genosida?
Bullshit!!!!
Hanya orang bodoh yang percaya hal itu.
Ditambah bumbu-bumbu kebencian para liberalis, lengkap sudah mereka menghinadinakan Islam.
Mereka lecehkan, hina, dan fitnah keji terhadap para ulama yang sungguh masih kami tsiqohi sebagai penolong agama-Mu.
Lebih gila lagi, media massa dan elektronik menggiring masyarakat untuk ikut membenci para ulama,
Astaghfirullahal’adziim …
Kaum kafir bersuka cita untuk goyahnya persaudaraan muslim.
Iblis dan syaithon begitu gembira berhasil mengubah manusia-manusia itu menjadi pengikutnya.

Ya Alloh …
Mereka sedang menggugat syariat-Mu
Mereka menebarkan fitnah atas agama-Mu
Mereka melecehkan para penolong agama-Mu
Mereka mencaci agama-Mu
Mereka mengobarkan perang terhadap-Mu duhai Rabbi …

Rasanya, saya benar-benar dalam kemarahan luar biasa.
Tidak ada kesabaran untuk agama yang sedang dicaci ini
TIDAK ADA!

faghifirli ya Alloh … yang tak cukup menjadi penolong agama ini
12/02/2011 12:54 AM
*midnight-bujangan-feels like insomnia*

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.