Saturday, February 26, 2011

Curcol aaaahhhh …..

Masih mencoba mencerna, kenapa ada yang begitu terburu-buru menikah.

Hemmm …. Satu persatu temen mainku udah (dan hampir) married.
Artinya, aku mulai kehilangan satu persatu dari mereka.
Kehilangan?
Kok?
Kayaknya lagi ngawur nih aku.
Kalau tidak merasa memiliki, kenapa harus merasa kehilangan?
Aneh.
Tapi kurasa benar juga.
Mereka hanya teman, tidak berhak ku miliki.

Ah pada akhirnya, kamu kembali pada dirimu sendiri.
Nggak tahu aaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh …………..!
Rasanya begitu menyakitkan ketika kau ditinggalkan bukan?
Seperti ada yang berlubang di hati.
Kecil sih, cuma berapa mili aja … tapi menyiksa.
Ampuuuuuuuunn!

Berulang kali menyadarkan diri sendiri, bahwa setiap orang berhak untuk menjalani hidupnya.
Sendiri.
Ya, setiap orang kelak akan mempunyai ruang sendiri dalam hidupnya.
Ruang yang tak boleh dimasuki orang lain, selain belahan jiwanya.
Huhuhuhu.
Sedih.
Kenapa sih?
Harusnya aku senang kan?
Seneng lihat mereka bahagia.
Tapi …. (ada tapinya)
Married harusnya nggak meninggalkan kesan yang menyebalkan untuk orang lain kan?
Menyebalkan karena ada orang asing tiba-tiba mengambil orang yang pernah duduk bercerita dengan kita hingga berjam-jam lamanya.

Ah, mungkin kalian tak mengerti tentang ini.

Ah, mungkin ini hanya keegoisanku semata.
Merasa kehilangan untuk sesuatu yang tak pernah kumiliki adalah sebuah kebodohan yang indah.
Bolehkan aku merasa kehilanganmu ……?



------------------------------siiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnggggggggggggggggggg----------------------------------



Aku pun tak membayangkan jika nanti aku yang akan diambil oleh orang asing itu …


@$#%^&JHGFDSZCV B#$%P{>{P*&^%$#@WOPO(*&^%$#@!@ASZXCVVC

Auk ah gelap >:)))

Curcol et midnight, di pojokan sarang cute evil

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah yang baik dan sopan, terima kasih.